Salah satu permasalahan yang seringkali dihadapi oleh para penambak ikan adalah masalah air yang tidak sehat sehingga pertumbuhan ikan terganggu. Permasalahan air ini rupanya erat kaitannya dengan pemberian pakan ikan. Pemberian pakan ikan yang masih dilakukan secara manual membuat pakan yang diberikan pada ikan menjadi tidak terkontrol sehingga sisa pakan banyak yang tersisa didalam kolam. Sisa pakan inilah yang menyebabkan munculnya residu sebagai pemicu tumbuhnya jamur dalam kolam. Namun kini telah hadir solusi yang mampu membuat pemberian pakan ikan menjadi lebih efisien sehingga dapat menghindari pemberian pakan yang berlebihan. Solusi tersebut adalah dengan sebuah alat pemberi pakan ikan otomatis bernama eFishery. Mungkin memang alat pemberi pakan otomatis sudah lumrah dan banyak digunakan dalam budi daya ikan dan akuakultur pada umumnya. Namun eFishery mempunyai suatu inovasi yang membuatnya berbeda. Dengan menggunakan eFishery, efisiensi pakan dalam bisnis perikanan air tawar dapat ditingkatkan karena teknologi eFishery menggabungkan pemberi pakan otomatis dengan algoritma dan sensor serta terhubung ke jaringan internet. Dengan terhubungnya pemberi pakan ke jaringan internet, lewat aplikasi di ponsel Android, pengguna dapat mengatur frekuensi dan jadwal pemberian pakan serta takarannya. Selain itu pemilik kolam juga dapat mengunggah jumlah pakan yang digunakan ke server internet untuk referensi di masa depan. Gibran Huzaefah, selaku pencipta eFishery, mengatakan eFishery telah terbukti dapat menurunkan jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram daging -disebut Food Convertion Ratio (FCR)-hingga 24%. Dengan kata lain, penggunaan pakan menjadi lebih efisien. Saat ini, perusahaan perintis akuakultur Cybreed, selaku pengembang eFishery dengan Winrock International, USAID dan Universitas Kasetsart Thailand sedang mencoba menerapkan eFishery melalui proyek percontohan di Thailand dan Bangladesh tahun ini.
Sumber: Dirangkum dari BBC Indonesia