Tiga Sekawan Sukses Bangun Startup Ternak Ayam "Chickin". Foto: Chickin.id
Teknologi.id - Chickin Indonesia merupakan perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi peternakan dan distribusi daging. Chickin merupakan bagian dari PT Sinergi Ketahanan Pangan yang menawarkan teknologi berbasis cloud yang memungkinkan peternak melakukan manajemen budidaya dengan dashboard monitoring.
Menjadi Problem Solver Peternak Lokal
Berdirinya perusahaan startup yang bergerak di bidang agrikultura ini diciptakan oleh tiga mahasiswa alumni Universitas Brawijaya (UB) dari jurusan yang berbeda, yaitu Ashab Alkahfi (Agroteknologi), Tubagus Syailendra (Hubungan Internasional), dan Ahmad Syaifulloh (Sistem Informasi).
Dilansir dari Tempo, Ashab yang menjabat sebagai President Chickin bercerita tentang bagaimana proses pembuatan startup tersebut.
Saat kuliah di semester dua, mereka telah memulai proyek pembuatan startup tersebut. Di Klaten, Jawa Tengah, mereka melakukan berbagai riset dan pengembangan.
Di sana, Ashab bersama kedua rekannya menjadi peternak, memulai usaha ternak ayam hingga mengetahui banyak permasalahan yang dialami peternak lokal. Mereka lantas mencoba menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teknologi.
Baca juga: Lulusan Hukum Banting Setir ke Bisnis, Shinta Nurfauzia Dirikan Lemonilo
Ashab kemudian menambahkan, melalui Chickin, peternak ayam dapat mengontrol iklim kandang ayam dari rumah dan tidak perlu lagi mengontrolnya secara manual.
Selain itu, agar performa lebih terukur dan meminimalisir resiko, peternak juga dapat memasukan data seperti sarana produksi peternak (sarpronak), data harian dan data penjualan.
Chickin memiliki beberapa fitur dalam aplikasinya, seperti kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang dapat disesuaikan dengan suhu dan kelembaban, keadaan cuaca, bahkan umur ayam.
Dari laman resminya, Chickin memiliki visi untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi sehingga pemenuhan pasokan daging ayam menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.
Masuk dalam Daftar Forbes, Pendanaan Investor, dan Prestasi Lainnya
Dikutip dari Bisnis.com, Pada Desember 2021, Chickin mendapatkan pendanaan dari tiga investor sebesar 2,5 juta dollar US.
Pada tahun 2022, dua founder Chickin, Ashab Alkahfi dan Tubagus Syailendra, masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 pada kategori Tech Enterprise.
Foto: Instagram/ashabalkahfi
Kemudian, di tahun 2023, Chickin menjadi salah satu startup yang masuk ke dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch. Untuk masuk ke dalam daftar tersebut, Forbes mengamati dan menilai berbagai startup yang membuat terobosan teknologi untuk pasar yang kurang terlayani.
Belum lama ini, Chickin Indonesia juga masuk dalam salah satu daftar LinkedIn Top Startups 2023 di Indonesia bersama 9 perusahaan lainnya.
Produk dan Pengembangan
Chickin merupakan perusahaan jebolan Pertamina yang memiliki dua produk unggulan, yakni Chickin Smart Farm dan Chickin Fresh.
Chickin Smart Farm berfokus pada pemanfaatan teknologi yang memiliki dua solusi berupa Software as a Service (SaaS) dan Hardware. Sedangkan Chickin Fresh merupakan produk hilirnya dalam mendistribusikan daging ayam dari peternak langsung berupa ayam potong frozen dan fresh yang tujuannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Baca juga: Sosok Kakak-Beradik dibalik Startup Proptech Rukita
Saat ini, sudah ada lebih dari 8.200 peternak yang bergabung dengan Chickin Apps, dengan potensi populasi sebanyak 25 juta ayam yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca
Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)