Pemimpin penelitian Maarten Merkx dengan satu salinan kertas tes. Kredit: Bart van Overbeeke Teknologi.id - Para peneliti dari Universitas Teknologi Eindhoven (Belanda) dan Universitas Keio (Jepang) telah menyajikan cara yang praktis dan dapat diandalkan untuk menguji penyakit menular. Teknik sederhana menggunakan strip kertas bercahaya khusus, setetes darah dan kamera digital. Teknologi ini murah dan cepat, setelah 20 menit, sudah jelas apakah ada infeksi atau tidak. Selain itu, tes ini memiliki banyak potensi di negara berkembang untuk pengujian mudah pada penyakit tropis.
Tes ini menunjukkan adanya penyakit menular dengan mencari antibodi tertentu dalam darah yang diproduksi sebagai respons terhadap virus dan bakteri. Pengembangan tes berguna untuk mendeteksi antibodi sebagai alternatif yang praktis dan cepat. Penggunakan antibodi sebagai obat-obatan, misalnya, dalam kasus kanker atau rematik, semakin banyak digunakan. Jadi tes sederhana ini juga cocok untuk secara teratur memantau dosis obat-obatan tersebut dan membuat tindakan korektif pada saat yang tepat. Tes sederhana ini menggunakan kertas strip, yang dikembangkan oleh peneliti Belanda dan Jepang. Seorang dokter hanya menerapkan setetes darah ke strip, menunggu 20 menit, dan membaliknya. "Reaksi biokimia menyebabkan bagian bawah kertas memancarkan warna biru-hijau terang," kata pemimpin penelitian Maarten Merkx, dari Eindhoven University of Technology. Semakin biru, semakin tinggi konsentrasi antibodi
Strip kertas ini berisi dua salinan tes. Tiga titik bercahaya per tes menunjukkan bahwa Anda dapat memeriksa tiga antibodi yang berbeda dalam satu tes. Kredit: Bart van Overbeeke Warnanya disebabkan oleh sensor sensor bercahaya yang dikembangkan di EUT. Ketika ditetesi darah, protein ini memicu reaksi yang menghasilkan cahaya biru melalui bioluminescence. Pada langkah kedua, cahaya biru diubah menjadi lampu hijau. Jika antibodi mengikat protein sensor, antibodi menghalangi langkah kedua. Banyak cahaya hijau berarti sedikit antibodi dan, sebaliknya, kurang hijau berarti lebih banyak antibodi. Rasio cahaya biru dan hijau dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi antibodi. Dengan mengukur rasio yang tepat, tes ini lebih akurat daripada biosensor lainnya. Dalam prototipe mereka, mereka berhasil menguji tiga antibodi secara bersamaan, untuk HIV, flu dan demam Dengue. Merkx mengharapkan alat ini akan tersedia secara komersial dalam beberapa tahun. Sekarang produksi potongan kertas masih manual dengan tangan. Kredit: Bart van Overbeeke (DWK)