Ilmuwan Tengah Kembangkan Vaksin Tanpa Suntik

Muhammad Iqbal Mawardi . March 19, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Pandemi COVID-19 kian hari kian menemukan titik terangnya. Penemuan berbagai teknologi vaksin terus diupayakan guna memutus mata rantai COVID-19. Selain melalui proses penyuntikan, metode vaksinasi pun mulai dikembangkan secara beragam.

Di akhir tahun 2021 ini dikabarkan vaksin Corona tanpa suntikan akan segera hadir. Ide ini bermula dari sebagian orang yang memiliki rasa takut akan jarum suntik. Seperti yang kita ketahui, vaksin Corona saat ini hanya dapat dilakukan dengan cara dimasukan ke dalam badan dengan metode suntik.

Namun, metode vaksinasi tanpa suntikan ini masih memerlukan beberapa persetujuan. Dilansir dari Fox News, Soumya Swnaminathan yang merupakan seorang ilmuwan utama di World Health Organization (WHO) membeberkan jika vaksin Corona tanpa suntikan ini mungkin akan segera tersedia.

Baca juga: Jangan Upload Sertifikat Vaksin! Ini Bahayanya

Antara enam sampai delapan vaksin baru berpotensi sudah siap di-review oleh regulator jelang penghujung tahun. Sebagian vaksin tersebut dimasukkan bukan dengan cara disuntik dan bisa pula disimpan dalam temperatur biasa.

Vaksin eksperimen ini diproduksi dengan teknologi berbeda dari vaksin Corona yang sudah ada sekarang. Metode memasukkannya ada yang lewat mulut dan hidung. Selain itu ada juga yang menggunakan metode tempelan di kulit.

Ia menambahkan, saat ini terdapat lebih dari 80 kandidat vaksin Corona yang tengah dalam tahap pengembangan. Sebagian berada di tahap awal dan mungkin juga gagal atau tidak efektif dalam melawan virus tersebut.

"Kami senang dengan vaksin yang telah kita miliki. Akan tetapi kita bisa mengembangkannya lebih lanjut. Saya pikir, sampai tahun 2022, kita akan menyaksikan kemunculan vaksin yang lebih baik lagi," ucap Swnaminathan.

Saat ini, berbagai negara sudah melangsungkan injeksi vaksin Corona bagi para warganya. Sekitar 122 dari 195 negara telah menggelarnya walaupun masih banyak masalah seperti produsen vaksin kesulitan memenuhi tingginya permintaan.

(MIM)


Share :