Greenpeace: Kantong Plastik dari Tumbuhan Tak Hilangkan Masalah Pencemaran Sampah Plastik

Rima Fidayani Rizki . August 31, 2020

Foto: Greeners.Co

Teknologi.id -  Bioplastik atau kantong plastik berbahan dasar tumbuhan yang diklaim dapat menggantikan kantong plastik sekali pakai disebut tidak akan menghilangkan masalah pencemaran sampah plastik. 

Aktivis dari Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL) dan Greenpeace Indonesia, Fajri Fadhillah, menegaskan bahwa bioplastik bisa dikatakan tidak didesain untuk digunakan berulang kali.

Baca Juga: Sejumlah Fenomena Ini Akan Ramaikan Langit di Bulan September

"Penggunaan bioplastik memakai produknya hanya dalam waktu singkat dan kemudian dibuang. Bioplastik tidak bisa dibilang didesain untuk digunakan berulang kali, bisa dilihat dari pasar pemasarannya membawa citra dapat dengan mudah terurai di alam atau dikompos," ujar Fajri, dikutip dari Antara, Senin (31/8).

Terkait klaim yang menyebutkan bioplastik dapat terurai dalam waktu singkat di alam dan mudah dikompos, laporan dari Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) pada tahun 2015 menemukan bahwa adopsi secara luas dari bahan tersebut tidak akan mengurangi secara signifikan volume sampah plastik di laut atau risikonya terhadap lingkungan laut.

Bioplastik yang terbuat dari tumbuhan seperti jagung, singkong, dan tebu, yang biasanya digunakan sebagai pembungkus makanan dan botol plastik, merupakan sumber bioplastik termurah sehingga sering ditemukan di pasaran.

Baca Juga: TikTok Akan Dibeli Pesaingnya Triller?

Sayangnya, proses penguraian bioplastik dalam waktu singkat membutuhkan tingkat kelembapan dan panas tertentu. Dibutuhkan temperatur tinggi seperti yang dilakukan dalam industri kompos agar dapat terurai dalam waktu yang cepat sehingga sulit dilakukan dalam skala rumah tangga.

Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, M. Atha Rasyadi, menegaskan bahwa secara tidak langsung terdapat ancaman risiko berkurangnya lahan apabila bioplastik digunakan secara massal. Selain itu, jika bioplastik ditekankan sebagai solusi utama pengganti plastik dari minyak bumi, maka masalah lain seperti kebakaran hutan bisa jadi akan muncul untuk menghasilkan tanaman bahan dasarnya

(rf)


Share :