4 Fakta Stephen Hawking, Sang Penemu Teori Alam Semesta

Azriel Agustian . December 27, 2023

Fakta Stephen Hawking

Teknologi-id – Stephen Hawking, ahli fisika teoretis terkenal di dunia, adalah seorang ilmuwan dan profesor Inggris yang terkenal karena karyanya tentang teori big bang, relativitas lubang hitam, dan kosmologi.

Penulis buku sains populer seperti 'A Brief History of Time' dan 'The Universe in a Nutshell', serta serangkaian buku fiksi anak-anak tentang penciptaan alam semesta termasuk 'George and the Big Bang', Hawking mendapat tepuk tangan. untuk membantu membuat ilmu pengetahuan dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas, tidak hanya bagi para ilmuwan.

Ditambah dengan selera humornya yang baik menjadikannya salah satu ilmuwan paling terkenal di zaman modern, dan dianggap sebagai salah satu fisikawan teoretis paling jenius, dan luar biasa sejak Einstein.

Kehidupan Awal Stephen Hawking

Stephen Hawking lahir pada tanggal 8 Januari 1942, di Oxfordshire, Inggris, tempat ibunya dikirim ke tempat aman selama pemboman Jerman di London selama Perang Dunia II. Ulang tahunnya juga merupakan peringatan 300 tahun kematian Galileo - yang telah lama menjadi kebanggaan fisikawan terkenal tersebut.

Ibunya Isobel Hawking adalah lulusan Oxford dan ayahnya Frank Hawking adalah seorang peneliti medis. Hawking adalah anak tertua dari empat bersaudara. Setelah Hawking lahir, keluarganya berkumpul kembali di London, tempat ayahnya mengepalai divisi parasitologi di Institut Nasional untuk Penelitian Medis. Keluarganya kemudian pindah ke St Albans agar Frank Hawking dapat melanjutkan penelitian medis di Institut Penelitian Medis terdekat di Mill Hill.

Hawking bersekolah di St Albans, di mana dia adalah siswa yang luar biasa. Kecemerlangannya semakin terlihat ketika ia kuliah di Universitas Oxford, di mana ia berspesialisasi dalam bidang fisika dan lulus dengan penghargaan kelas satu. Pada tahun 1962, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Cambridge, mengejar gelar PhD di bidang kosmologi.

Baca JugaTerpecahkan Alasan Pakaian Antariksa Astronot NASA Berwarna Putih Salju

Diagnosa ALS

Stephen Hawking ketika masih berstatus mahasiswa pascasarjana di Universitas Cambridge. Ia mendapatkan kabar buruk bahwa dirinya divonis menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Bahkan ketika usianya 21 tahun, ia divonis akan meninggal 2 sampai 3 tahun lagi. Namun nyatanya, ia mampu bertahan hingga usianya mencapai 76 tahun.

Seiring berkembangnya penyakit Hawking, ia menjadi kurang bergerak dan mulai menggunakan kursi roda. Hawking akhirnya kehilangan kemampuannya untuk berbicara, jadi dia menggunakan perangkat yang mampu menerjemahkan gerakan pipinya untuk berbicara dalam suara digital. Meskipun Hawking adalah fisikawan terkenal, ia sangat dihormati karena kemampuannya mencapai banyak hal sambil menderita dampak yang melemahkan akibat ALS.

Kemenangan Ilmiah

Pada tahun 1974, penelitian Hawking menjadikannya seorang selebriti di dunia ilmiah ketika ia menunjukkan bahwa lubang hitam bukanlah ruang hampa informasi seperti yang diperkirakan para ilmuwan.

Bekerja sama dengan sesama kosmolog Roger Penrose, ia menunjukkan bahwa Teori Relativitas Umum Albert Einstein menyatakan bahwa ruang dan waktu dimulai saat lahirnya alam semesta dan berakhir di dalam lubang hitam, yang menyiratkan bahwa teori Einstein dan teori kuantum harus disatukan.

Dengan menggunakan kedua teori tersebut bersama-sama, Hawking juga menetapkan bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya gelap melainkan memancarkan radiasi. Dia meramalkan bahwa, setelah Big Bang, lubang hitam sekecil proton tercipta, diatur oleh relativitas umum dan mekanika kuantum.

Hawking dilantik ke dalam Royal Society, sebuah persekutuan ilmuwan sedunia. Pada tahun 1979, ia diangkat sebagai Profesor Matematika Lucasian di Cambridge, ketua akademis paling terkenal di dunia (pemegang kedua adalah Sir Isaac Newton, juga anggota Royal Society), di antara penghargaan lainnya. Dia juga mendapatkan tugas mengajar di Caltech di California, di mana dia menjabat sebagai profesor tamu, dan di Gonville dan Caius College di Cambridge.

Warisan Stephen Hawking

Stephen Hawking memberikan kontribusi besar sebagai ilmuwan dan komunikator sains. Teori dan penelitiannya meninggalkan pertanyaan bagi ilmuwan generasi berikutnya.

Medali Stephen Hawking untuk Komunikasi Sains, sebuah penghargaan yang diciptakan untuk individu yang mempromosikan kesadaran masyarakat terhadap sains, adalah salah satu dari banyak penghargaan yang diberikan kepada ilmuwan legendaris tersebut.

 


Share :