Dengan Proyek Green Light, Google akan Atasi Kemacetan Jakarta

Alfryan Irgie . December 08, 2022

Foto: Pexels/Iman Boer

Teknologi.id - Tahun 2023 mendatang akan menjadi tahunnya Google dalam mengungkapkan proyek yang dapat mengatasi kemacetan Jakarta. 

Melalui konferensi pers Google for Indonesia yang dihelat di Ciputra Artpreneur Jakarta pada hari Rabu (7/12), Yossi Matias selaku VP of Engineering and Research Google mengatakan bahwa kunci mengatur kemacetan Ibu Kota itu ada di lampu merah. Dengan memanfaatkan teknologi AI dan data, Google akan mengatur lampu merah berdasarkan perhitungan matematika.

"AI bisa membantu dengan investasi yang minim. Ini simpel dan membuat saya optimis dengan mengelaborasi teknologi," ujar Yossi seperti yang dikutip dari laman Detik, Rabu (7/12).

Selain itu, Galuh Rohmah sebagai Strategic Partner Development Manager Geo Google Indonesia juga menyampaikan visi Google dengan Pemerintah Indonesia di mana Google sendiri telah memberikan bantuan agar dapat mengatasi polemik kemacetan di Jakarta.

"Dari data 2018, 28% emisi gas rumah kaca berasal dari sektor transportasi. Sebagian besar dari transportasi jalan raya. Ini kemudian berkontribusi ke kemacetan, kualitas udara dan juga tentang kualitas hidup masyarakat Jakarta. Di 2010, tercatat ada 5 juta kasus terkait polusi di Jakarta," ujar Galuh. 

Baca juga: Belanja Online Kini Bisa "Dicoba Langsung" dengan Google AR Shopping

Data dari Google juga mengungkapkan mengenai contoh nyata dari mengatasi kemacetan berdasarkan data, seperti di Jerman yang mampu mengurangi 10% emisi Green Light, dan India yang berhasil mengurangi 20% dari total kemacetan sebelumnya.

Jika lalu lintas berhasil dioptimalisasikan, maka kualitas hidup masyarakat sekitar akan meningkat. Sedangkan masalah yang dialami Jakarta ini sangat terpengaruh oleh keadaan pengaturan lampu merah yang kurang optimal.

Proyek bernama Green Light besutan Google ini akan dilaksanakan dalam 3 tahap. 

Tahap pertama, Google menganalisis dan menghimpun data lokasi yang diambil dari sistem navigasi. Kedua, dari data yang telah dikumpulkan, Google akan menghitung arus kemacetan yang sedang terjadi. Terakhir, Google kemudian akan memberi rekomendasi kepada pihak berwenang untuk mengatur lalu lintas di lapangan.

Emanuel Kristanto selaku Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun mengaku menganggap positif dengan adanya kerja sama antara pemerintah dengan pihak Google ini. Nantinya, Dishub akan memanfaatkan data yang diberikan dari Google agar kemudian menjadi acuan dalam mengatur lalu lintas.

"Dishub sudah lama pakai (data) Google untuk analisis lalu lintas. Data apa? Data dari kondisi lalu lintas di Google Maps, kan traffic light ditandai dengan warna berbeda. Kita sudah mencuri-curi data dari situ. Mana simpang-simpang yang merah, kita lakukan optimasi," ucap Emanuel.

(ai)

Share :