Sejarah Awal berdirinya Marketplace Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli

Abraham Wasli . September 08, 2020
Sejarah Awal berdirinya Marketplace Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli dan JDID
Sejarah Marketplace

Jakarta, Saat ini di Indonesia ada banyak sekali marketplace yang memberikan pengaruh terhadap berbagai macam aspek termasuk sektor ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh bisnis online yang mendominasi para pelaku UMKM dari berbagai sektor. Munculnya para pebisnis Online di Indonesia membuat beberapa pengusaha memiliki pemikiran membuatkan sebuah fasilitas untuk pebisnis Online di Indonesia. Hal ini yang menjadi pemikiran dasar agar pelaku-pelaku UMKM bisa berbisnis secara online pada satu sistem.

Marketplace adalah sebuah wadah online bagi para seller dan juga konsumen bertemu atau bertransaksi seperti halnya penjual dan pembeli. Seller ini pada prosesnya akan mengupload barang dan harga ke Marketplace untuk di ketahui pembeli agar segera di beli. Proses jual beli ini dilakukan murni pada sistem, seperti proses transfer uang, proses pengantaran, komunikasi dengan penjual, dan masih banyak yang lainnya.

Beberapa Marketplace besar di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli dan JDID terus berinovasi untuk memberikan kemudahan-kemudahan dan promo-promo demi mendatangkan para customer atau pembeli. Seperti halnya promo diskon harga, promo gratis ongkir, fitur-fitur khusus seperti level pada marketplace yang dimiliki oleh para penjual guna meningkatkan efektifitas penjualan.

Sejarah Awal berdirinya Marketplace Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli dan JDID
Sejarah Marketplace

Kali ini kita tidak akan membahas itu terlalu jauh, menurut sejarahnya Marketplace itu sudah ada di Indonesia sejak 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Marketplace atau sering disebut e-commerce ini dirasa sangat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual. Dengan menggunakan internet, proses jual beli / perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia dan Olx adalah marketplace pertama di Indonesia dan dari mereka inilah cikal bakal marketplace yang lainnya di Indonesia sebagai situs kegiatan bisnis online.

Kali ini kita akan bahas secara detail mengenai sejarah dari Marketplace besar yang ada di Indonesia. Simak ya.
1. Tokopedia

Tokopedia, Sumber Tokopedia.com

Tokopedia adalah perusahaan perdagangan elektronik atau sering disebut toko daring. Tokopedia didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.

Saat ini tokopedia turut mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara daring dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Salah satu program kolaborasi yang diinisasi oleh Tokopedia adalah acara tahunan MAKERFEST yang diadakan sejak bulan Maret 2018.

Pada tahun 2018, Tokopedia juga menghadirkan Tokopedia Center. Melalui Tokopedia Center, pengunjung dapat melakukan transaksi secara online-to-offline (O2O), membayar tagihan, membeli tiket, mendapatkan informasi mengenai cara menggunakan aplikasi Tokopedia, belanja secara interaktif, sampai mencari inspirasi untuk memulai usaha daring secara gratis.

Cek Websitenya disini www.Tokopedia.com, dan segera buka tokomu.

2. Shopee

Shopee, Sumber Shopee.co.id

Shopee adalah pusat perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena). Shopee didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Mulai tahun 2019, Shopee juga sudah aktif di negara Brasil dan menjadikannya Shopee pertama di Amerika Selatan dan luar Asia.

Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Untuk lebih Jelas mengenai perusahaan dari berbagai marketplace cek disini.

Cek Websitenya disini www.Shopee.co.id, dan segera buka tokomu.

3. Bukalapak

Bukalapak, Sumber Bukalapak.com

Bukalapak adalah salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia. Yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid pada tahun 2010. Marketplace Bukalapak awalnya adalah toko daring yang memungkinkan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk merambah ke dunia maya.

Bukalapak kini telah melakukan ekspansi ke berbagai lini bisnis lain, termasuk membantu meningkatkan penjualan para warung tradisional lewat layanan Mitra Bukalapak. Pada tahun 2017, Bukalapak menjadi salah satu startup unicorn asal tanah air. Dan pada tahun 2019, Bukalapak telah memiliki lebih dari 4,5 juta pedagang online, 70 juta pengguna aktif bulanan, 1,9 juta mitra warung, dan rata-rata dua juta transaksi per hari.

Cek Websitenya disini www.Bukalapak.com, dan segera buka tokomu.

4. Lazada

Lazada, Sumber Lazada.co.id

Lazada Group adalah sebuah perusahaan e-commerce Asia Tenggara yang didirikan oleh Rocket Internet dan Pierre Poignant pada 2012 yang dimiliki Alibaba Group. Pada 2014, Lazada Group mengoperasikan situs-situs di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dan meraih sekitar US$647 juta dari beberapa putaran investasi dari para investornya seperti Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, JPMorgan Chase, Investment AB Kinnevik dan Rocket Internet. Lazada Indonesia sendiri didirikan pada tahun 2012 dan beroperasi hingga kini.

Cek Websitenya disini www.Lazada.co.id, dan segera buka tokomu.

5. Blibli

Blibli, Sumber Blibli.com

Blibli adalah salah satu situs web perdagangan elektronik di Indonesia. Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli. Kantor pusat Blibli bermarkas di Jakarta Barat dengan biaya infrastruktur seperti server dan jaringan hampir mencapai Rp 100 miliar.

Cek Websitenya disini www.Blibli.co.id, dan segera buka tokomu.

6. JDID

JDID, Sumber Jd.id

JDID atau JD.com juga dikenal dengan nama Jingdong dan sebelumnya bernama 360buy, adalah perusahaan perdagangan elektronik Tiongkok yang berpusat di Beijing. JD adalah satu dari dua peritel daring B2C terbesar di Tiongkok (menurut volume transaksi dan pendapatan), anggota Fortune Global 500, dan pesaing utama Tmall milik Alibaba. Pada kuartal pertama 2018, platform ini memiliki 301,8 juta pengguna aktif.

Perusahaan ini didirikan oleh Liu Qiangdong (dikenal sebagai Richard Liu) pada Juli 1998 sebagai toko fisik yang menjual produk optik magnet di Beijing, China, dengan nama Jingdong Century Trafing Co, Ltd. Ritelnya lalu berkembang dan menjual barang elektronik, telepon seluler, komputer, dan barang serupa. Situs daring B2C perusahaan tersebut aktif di Januari 2004 dengan nama domain jdlaser.com lalu 360buy.com di 2007. Akhirnya nama domain diubah lagi menjadi JD.com di Maret 2013. Pembelian domain JD.com memakan biaya $5.000.000. Pada saat yang sama, JD.com mengumumkan logo dan maskot barunya.

Cek Websitenya disini www.Jd.id, dan segera buka tokomu.

Nah bagaimana teman-teman kalian sudah mengertikan sejarah dari ke 6 maketplace besar ini, mudah-mudahan artikel ini menjadi sumber pengetahuan untuk kita semua. Sejarah dari ke 6 marketplace ini di ambil dari Wikipedia dan kalian bisa berkunjung juga ke artikel Marketplace dengan pengunjung tertinggi di Indonesia. Jangan lupa share ke teman-temanmu, agar kita saling berbagi informasi dan pengetahuan. Terima Kasih sampai jumpa. Sumber Wikipedia dan website masing-masing marketplace.

Share :

Abraham Wasli

AturToko

Berita Menarik Lainnya