Foto: Corporate Bytes
Teknologi.id - Belum lama ini, Telegram menyindir WhatsApp di sosial media Twitter karena kebijakan privasi barunya yang diberlakukan 15 Mei 2021.
Kini, Pavel Durov, pendiri Telegram secara
blak-blakan mengeluarkan ejekan kepada iPhone yang menyebutnya sebagai HP abad
pertengahan.
Tak hanya itu, ia
juga mengatakan soal pengguna iPhone sebagai budak digital Apple. Komentar ini
dilontarkan Pavel Durov dalam menanggapi laporan media The New York Times.
Durov mengunggah sindiran ini lewat channel Telegram
miliknya. Ia juga mengungkap hubungan Apple dan China terkait keterlibatan
dalam pengawasan dan penyensoran skala besar atas perintah China.
Durov, yang masih terlibat dalam pengembangan fitur baru untuk aplikasi Telegram, mengkritik hardware iPhone yang disebutnya ketinggalan zaman dan kalah saing dengan Android.
Baca juga: Bot Telegram ini Bisa Ambil Data Milikmu, ini Cara Ceknya
"Apple sangat efisien dalam
mengejar model bisnisnya, yang berdasar pada menjual perangkat keras usang yang
terlalu mahal ke pelanggan yang terkunci dalam ekosistem mereka," kata
Durov, dikutip dari Detik hari Jumat 21 Mei 2021.
"Setiap saya harus
menggunakan iPhone untuk menguji coba aplikasi iOS kami, saya merasa seperti
kembali ke abad pertengahan,”
“Display 60 Hz iPhone tidak bisa
bersaing dengan display 120 Hz ponsel Android modern yang mendukung animasi
lebih mulus," sambungnya.
Durov menambahkan bagian terburuk dari perangkat milik Apple bukan hardware yang ketinggalan zaman, tapi pengguna yang memiliki iPhone langsung menjadi 'budak digital' untuk Apple.
Baca juga: Telegram Ajak Hapus WhatsApp dan Saling Sindir di Twitter
"Kalian hanya dibolehkan
menggunakan aplikasi yang Apple izinkan untuk diinstal lewat App Store mereka,
dan kalian hanya bisa menggunakan Apple iCloud untuk mencadangkan data secara
native," kata Durov.
Di sisi lain, pendapat Durov ini
dinilai cukup ironis. Sebab, Telegram pertama kali hadir justru di aplikasi
iOS. Aplikasi tersebut baru muncul untuk pengguna Android pada 2013 lalu.
Komentar Durov ini tidak
mengeherankan mengingat Telegram dan Apple diketahui telah lama berselisih.
Pada tahun 2018, Apple menarik
Telegram dari App Store karena aplikasi ini diduga dipakai untuk menyebarkan
konten pornografi anak.
Pada Januari, Apple terkena
gugatan oleh Coalition for a Safer Web atas hosting Telegram di App Store.
Telegram juga mengajukan keluhan antitrust terhadap Apple tahun lalu.
(fpk)