Komputer Berisi Bitcoin Rp 48 Miliar Berhasil Dibuka Setelah 10 Tahun Lupa Password

Nuryana . June 03, 2024

bitcoin password

Foto: unilad.com

Teknologi.id - Dompet digital berisi 43,6 Bitcoin (sekitar Rp 48,7 miliar) yang terkunci di komputer selama sepuluh tahun akhirnya berhasil dibuka.

Bitcoin tersebut milik seorang pria Eropa bernama samaran "Michael".

Ia membuka kunci e-wallet dengan bantuan dua peneliti siber, Joe Grand dan Bruno, yang ahli meretas kata sandi.

Dilansir oleh teknologi.id dari wired.com (28/05/2024), sejak 2013 Michael tidak bisa mengakses e-walletnya karena lupa kata sandi yang dibuat dengan bantuan password manager RoboForm.

Kata sandi e-wallet Michael, yang terdiri dari 20 karakter, sebenarnya sudah tersimpan dengan aman dalam sebuah file menggunakan software TrueCrypt.

Namun, file tersebut rusak (corrupt), sehingga kata sandi terenkripsi tersebut tidak bisa diakses.

Baca juga: Hati-Hati! Email Berisi QR Code Minta Ganti Password Jadi Modus Penipuan Terbaru

Apa itu RoboForm?

Foto: unilad.com

RoboForm adalah perangkat lunak pengelola kata sandi dan pengisian otomatis formulir yang dikembangkan oleh Siber Systems, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat.

Didirikan pada tahun 1999, Siber Systems bertujuan untuk menyediakan solusi yang meningkatkan keamanan dan kemudahan dalam mengelola kata sandi serta data pribadi lainnya.

Saat ini RoboForm memiliki lebih dari 6 juta pengguna di seluruh dunia, menurut laporan perusahaan.

RoboForm membantu pengguna menyimpan, mengatur, dan mengakses kata sandi mereka dengan aman di berbagai perangkat. Perangkat lunak ini dapat menghasilkan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, mengurangi risiko kebocoran data akibat penggunaan kata sandi yang lemah atau berulang.

Selain itu, RoboForm menawarkan fitur pengisian otomatis yang memudahkan pengguna dalam mengisi formulir online, menghemat waktu dan mengurangi kesalahan pengetikan.

Keamanan adalah prioritas utama bagi RoboForm. Semua data pengguna dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi tingkat tinggi, memastikan bahwa informasi sensitif tetap terlindungi.

Melalui inovasi terus-menerus, Siber Systems berkomitmen untuk menjaga keamanan digital penggunanya sambil menawarkan kenyamanan dalam mengelola informasi pribadi mereka.

Pada tahun 2015, Siber Systems tampaknya memperbarui pengelola kata sandi RoboForm.

Siber Systems mengonfirmasi kepada WIRED bahwa mereka memperbaiki masalah pada RoboForm versi 7.9.14, yang dirilis pada 10 Juni 2015, tetapi juru bicara perusahaan tidak menjelaskan bagaimana perbaikan tersebut dilakukan.

Dalam catatan perubahan di situs web perusahaan, hanya disebutkan bahwa pemrogram Siber melakukan perubahan untuk "meningkatkan keacakan kata sandi yang dihasilkan," namun tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana hal itu dicapai.

Juru bicara Siber, Simon Davis, menyatakan bahwa "RoboForm 7 dihentikan pada tahun 2017."

Jika Siber tidak memberi tahu pelanggan, maka siapa pun seperti Michael yang menggunakan RoboForm untuk membuat kata sandi sebelum tahun 2015 dan masih menggunakan kata sandi tersebut, mungkin memiliki kata sandi yang rentan dan bisa direkonstruksi oleh peretas.

Baca juga: Wow! Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru Rp 1,1 Miliar

Sejak tahun 2022

Michael menemukan seseorang yang bisa membantu membobol e-walletnya sejak tahun 2022.

Pada tahun 2022, ia meminta bantuan peneliti siber Joe Grand untuk menyelesaikan masalahnya.

Joe adalah seorang ahli yang sering meneliti sistem peretasan di internet, termasuk kata sandi, melalui teknik memodifikasi perangkat keras (hardware). Di tahun yang sama, Joe juga pernah membantu seseorang mengakses kembali e-wallet berisi mata uang kripto senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 32,5 miliar.

Kembali ke permintaan Michael, awalnya Joe sempat menolak karena menganggap masalah yang dihadapi Michael sulit dipecahkan. Namun, pada Juni 2023, Joe bersama rekannya, Bruno, setuju untuk membantu Michael.

Joe mulai meneliti dan menggunakan berbagai versi RoboForm untuk memahami cara kerja pengelola kata sandi ini.

Ternyata, RoboForm membuat kata sandi dengan melibatkan tanggal ketika pengguna memintanya untuk membuat kata sandi.

Masalah lainnya muncul karena Michael lupa kapan ia membuat kata sandi di RoboForm. Akhirnya, Joe dan Bruno harus mencoba tanggal atau bulan berdasarkan aktivitas terakhir Michael di e-wallet, yaitu 14 April 2013.

Namun, tanggal ini belum tentu adalah tanggal terakhir Michael membuat kata sandi baru di RoboForm.

Upaya berkali-kali

Joe dan Bruno mencoba membobol e-wallet tersebut berkali-kali menggunakan kombinasi kata sandi dengan tanggal dan waktu antara 1 Maret - 20 April 2013.

Ketika upaya ini tidak berhasil, mereka melanjutkan dengan tanggal 20 April - 1 Juni 2013.

Akhirnya, setelah sering berkomunikasi dengan Michael mengenai tanggal dan aktivitas di dompet digitalnya pada pertengahan 2013, Joe dan Bruno berhasil menemukan kata sandi e-wallet Michael yang berisi puluhan Bitcoin pada November 2023.

“Kami pada akhirnya beruntung karena parameter dan rentang waktu kami tepat. Jika salah satu dari ini salah, kami akan… terus menebak-nebak. Tentu akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk menghitung semua kemungkinan kata sandi terlebih dahulu.” ungkap Joe, sebagaimana dikutip dari wired.com, Senin (03/06/2024).

Michael mengucapkan terima kasih kepada Joe dan Bruno, serta memberikan sebagian Bitcoin yang dimilikinya kepada mereka sebagai apresiasi.

Michael juga merasa bersyukur karena lupa password dompet digitalnya.

Jika dia masih ingat, kemungkinan besar dia akan menjual semua Bitcoin yang dimilikinya pada tahun 2013.

Pada tahun tersebut, nilai 43,6 Bitcoin diperkirakan sekitar 5.300 dolar AS atau sekitar Rp 86,1 juta. Namun, hingga akhir Mei 2024, harga 43,6 Bitcoin meningkat secara drastis menjadi sekitar 2,95 juta dolar AS atau sekitar Rp 48,7 miliar.

"Ketika saya kehilangan kata sandi itu sebenarnya adalah hal yang menguntungkan secara finansial." imbuh Michael sembari bercanda.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ny)


Share :