BSSN: Hanya 2% Data Terserang Ransomware yang Berhasil Ter-backup

Teknologi.id . June 27, 2024

Foto: Tempo


Teknologi.id - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, memberikan penjelasan terkait serangan hacker yang menargetkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya.

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa mengungkapkan bahwa masalah utama dari serangan ransomware ini adalah kurangnya sistem pencadangan (backup) data.

Akibat serangan tersebut, layanan publik di berbagai instansi mengalami gangguan. Salah satu layanan yang terdampak adalah layanan keimigrasian, yang menyebabkan antrean panjang di bandara.

Hinsa menjelaskan, "Backup data PDNS 2 Surabaya itu di Batam itu tidak sepenuhnya. Data di Surabaya harus ada persis seperti di Batam. Jadi, begitu ada gangguan di Surabaya, analoginya hampir sama seperti mati listrik hidupkan genset."

Baca juga: Ini Alasan PDN Belum Normal Setelah 6 Hari Diserang Hacker

Menurut Hinsa, semua data yang ada di PDNS seharusnya saling ter-backup. Hal ini sesuai dengan Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang keamanan sistem pemerintahan berbasis elektronik, yang menekankan pentingnya pencadangan data dalam sebuah pusat data (data center).

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, mempertanyakan berapa banyak data di PDNS Surabaya yang ter-backup ke co-site di Batam.

Hinsa menjawab singkat, "Hanya 2 persen dari data yang ada di Surabaya."

Meutya kemudian mengulangi pertanyaannya, "Hanya 2 persen dari data yang dikunci ransomware di Surabaya?"

"Betul," Hinsa menegaskan.

Dengan hanya 2% data yang ter-backup, serangan ini menunjukkan betapa pentingnya sistem pencadangan yang memadai untuk menjaga kelancaran layanan publik dan keamanan data di era digital ini.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :