Foto: NPR
Teknologi.id - Berdasarkan laporan intelijen yang dibagikan dengan Amerika Serikat, sudah sejak lama anggota Hamas telah merencanakan serangan ke Israel.
Dikutip dari CNBC Indonesia, selama periode dua tahun, mereka menghindari penggunaan ponsel maupun komputer agar tidak terdeteksi oleh intelijen Israel atau AS. Komunikasi antar satu dengan anggota lainnya dilakukan secara rahasia menggunakan jaringan telepon kabel yang dibangun ke dalam jaringan terowongan di bawah Gaza.
Serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023 membuat banyak pihak terkejut. Bahkan, bagi Israel, serangan tersebut merupakan yang terburuk sejak perang Yom Kippur. Dilansir dari Kompas.id, menurut Mayor Jenderal (Purn) Yaakov Amidror, Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel, serangan tersebut dikatakan sebagai kegagalan terbesar intelijen dan pasukan Israel di sekitar Gaza.
Baca juga: Perang Lawan Hamas Bakal Bikin Teknologi dan Industri Israel Lumpuh, Kok Bisa?
Hamas sangat berhati-hati ketika menyiapkan rencana serangan. Persiapan serangan tersebut dilakukan secara terbuka, bahkan Israel maupun warga Gaza dapat melihatnya rutin latihan perang tersebut. Selain itu, berbagai persenjataan dan aneka persiapan harus disembunyikan oleh Hamas di ruang terbuka. Israel tidak pernah curiga dan menduga bahwa Hamas tidak akan menyerang dalam waktu dekat, sebab yakin bahwa Hamas masih jera setelah perang yang terjadi pada tahun 2021.
Strategi lain yang disiapkan Hamas di antaranya yaitu membangun permukiman palsu yang dijadikan sebagai lokasi perang. Di sana, Hamas berlatih mendarat dengan paralayang, menyerang pos pertahanan, dan berbagai taktik lainnya.
Latihan yang dilakukan Hamas tersebut bahkan direkam dan videonya disiarkan. Masih dikutip dari Kompas.id, berdasarkan sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa Israel tentu saja melihat serangkaian latihan mereka. Tetapi, Israel bahwa Hamas tidak tertarik untuk terlibat konfrontasi.
Baca juga: Hamas Punya Terowongan Rahasia yang Diprediksi Bisa Kalahkan Teknologi Israel
Pada saat hari yang telah ditentukan untuk melakukan serangan itu tiba, Hamas melakukan empat tahapan serangan. Pertama, roket sebanyak 3.000 ditembakkan. Kedua, mengirimkan pasukan penyerbu dengan paralayang untuk melintasi pagar pembatas Gaza yang ditempati Israel.
Ketiga, pasukan darat dikirim untuk mendukung penyerbu udara dan mempertahankan wilayah yang direbut dari pasukan Israel. Keempat, merusak pagar listrik dan pagar beton yang membatasi Gaza dengan Israel dengan aneka peledak. Perusakan tersebut diikuti upaya pelebaran celah di antara pagar yang selanjutnya dimanfaatkan untuk menambah pasukan darat dari Gaza ke Israel.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)