Teknologi.id - Menjelang pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN dan juga di Jakarta, rumor mengenai anggaran yang membengkak menimbulkan reaksi sejumlah masyarakat Indonesia. Menjadi suatu isu politik, rincian anggaran untuk rangkaian kegiatan itu pun tentunya menjadi pertanyaan.
Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara pun mengakui anggaran upacara HUT RI yang membengkak itu. Akan tetapi dirinya menjelaskan, bahwa hal itu wajar terjadi dikarenakan upacara dilakukan di dua tempat yang berbeda secara bersamaan.
Enggan menjelaskan rinician pasti uang yang dikeluarkan, Pratikno mengatakan anggaran biaya yang digunakan lebih besar dari tahun 2023 lalu. "Ya karena upacara diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya tetapi tidak signifikan," ungkap Pratikno di Kantor Sekretariat Negara, pada Selasa (6/07/2024)
Salah satu berita yang membuat ramai adalah kabar pemerintah menggunakan sejumlah uang untuk menyewa mobil mewah. Mobil yang disebut memiliki harga sewa Rp25 juta per hari digunakan untuk tamu VVIP di IKN. Jumlah mobil yang disewakan pun dikatakan hingga ribuan. Mengutip dari CNN, Ketua DPD Asperda Kalimantan Timur, Damun Kiswanto berkata Kemensetneg memesan 1.000 unit mobil untuk upacara di IKN.
Pratikno pun menolak kebenaran berita tersebut. Ia mengatakan kendaraan yang akan digunakan untuk mengangkut tamu tamu tersebut berupa bus. Bus ini didapatkan atas kerjasama dengan Pemda setempat. Meskipun tidak ingat berapa jumlah pasti bus yang disewa, keterbatasan infrastruktur menjadi alasan penggunaan bus.
Baca juga: Peringatan HUT RI ke-79: Pertama Kali Upacara Bendera Diselenggarakan di IKN
Sarana dan prasarana seperti bandara dan jalan tol di IKN belum rampung, masih banyak yang harus dipersiapkan dan berestimasi di akhir Agustus atau awal September, ujar Pratikno. Keterbatasan infrastruktur tersebut menjadi alasan pemilihan bus sebagai akomodasi agar memudahkan para tamu undangan. Koordinasi dengan aparat setempat pun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akomodasi tersebut. Bersama Pemda, Pemkab, Kapolda dan aparat lainnya, pemerintah berkolaborasi agar proses detik detik proklamasi tercukupi.
Menurut Pratikno penggunaan biaya untuk upacara HUT RI Ke-79 diambil dari anggaran negara bukan menjadi suatu masalah, sudah menjadi kebiasaan yang sama setiap tahunnya.
Sebelumnya, Asperda Kaltim dikabarkan menerima uang muka sebesar 50 persen untuk penyewaan kendaraan. Namun karena tingginya permintaan, tarif sewa pada pasar lokal pun ikut melambung tinggi.
Pembengkakan anggaran untuk HUT ke-79 RI di IKN memang menjadi isu yang cukup sensitif dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran menjadi kunci untuk memastikan bahwa dana yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.
Dengan persiapan yang matang dan pelaksanaan yang tepat, perayaan HUT RI di IKN diharapkan dapat berlangsung sukses dan meninggalkan kesan positif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca berita dan artikel lainnya di : Google News