Foto: CNN
Teknologi.id – Perusahaan pariwisata
luar angkasa, Virgin Orbit Richard Branson, akan menerapkan sistem go public
melalui kerjasama dengan perusahaan cangkang. Perusahaan akan bernilai $ 3,2
miliar, angka tersebut sudah termasuk investasi dari Boeing.
Virgin Orbit berencana untuk
bergabung dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (dikenal sebagai SPAC),
NextGen Acquisition Corp. II sekitar akhir tahun 2021. Kesepakatan ini akan
terdaftar di NASDAQ di bawah ticker “VORB.”
Kesepakatan tersebut akan membawa
Virgin Orbit $483 juta dalam modal baru yakni $383 juta yabg disimpan di
NextGen dan $100 juta dari putaran pendanaan lainnya. Investor dalam putaran
itu termasuk Boeing.
Dana sebesar $ 483 juta akan membantu Virgin Orbit meningkatkan manufaktur roket untuk memenuhi permintaan pelanggan, dan untuk mendanai pertumbuhan dalam bisnis solusi ruang angkasa dan inisiatif pengembangan produk berkelanjutan Virgin Orbit.
Baca juga: SpaceX Siap Bangun 100 Ribu Satelit Internet Starlink
“Keberhasilan kami dalam peluncuran
telah mendorong bisnis ke depan, dan sekarang kami berharap investasi ini akan
memungkinkan kami untuk membangun upaya R&D kami dan tim kami yang luar
biasa,” ucap CEO Virgin Orbit Dan Hart dalam sebuah pernyataan.
Kabar Virgin Orbit akan go public
telah menjadi rahasia umum selama berbulan-bulan, terutama setelah munculnya
laporan awal tahun yang mengatakan perusahaan sedang mencari SPAC untuk
bergabung untuk go public.
Virgin Orbit, didirikan pada tahun
2017, meluncurkan roket kecil bernama LauncherOne dari bagian bawah pesawat
Boeing 747 yang dimodifikasi, bernama Cosmic Girl.
Hal tersebut menggunakan apa yang disebut metode "peluncuran udara" yang oleh perusahaan disebut-sebut lebih andal dan lebih cepat untuk membawa satelit ke luar angkasa. Perusahaan mencapai orbit untuk pertama kalinya pada bulan Januari lalu dan mengerahkan sepuluh satelit, dan kemudian meluncurkan misi komersial pertamanya pada bulan Juni.
(MIM)