Kemkominfo Akan Buat Aturan Khusus Untuk Direct to Cell Starlink

Karissa Anindya Ramadhani . June 12, 2024

direct to cell starlink

Foto: News Ukraine

Teknologi.id - Kabar Direct to Cell yang akan hadir di Indonesia mendapat respon yang beragam dari berbagai kalangan. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa pemerintah harus menyiapkan peraturan yang tepat terkait dengan layanan internet milik perusahaan Elon Musk tersebut.

"Bahwa dia akan meluncurkan Direct to Cell, dari satelit langsung ke handphone. Memang itu perlu lakukan monitoring dan juga regulasi yang bisa memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh operator seluler," ujar Budi di hadapan Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (10/6/2024), dikutip dari Detikinet, Rabu (12/6/2024).

Hadirnya Direct to Cell akan memudahkan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan akses internet yang cepat dan mudah. Namun, hal ini dapat membahayakan operator seluler dalam negeri karena mereka berpotensi untuk digantikan dengan Starlink.

Mengetahui hal ini, Budi menyampaikan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan operator seluler dalam negeri terkait Starlink dan Direct to Cell. Dalam pertemuan itu, Budi menjelaskan agar perusahaan telekomunikasi lokal tidak takut menghadapinya.

Baca Juga: Starlink Bakal Sediakan Layanan Internet di HP? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Peraturan Pemerintah Harus Mendukung Industri Dalam Negeri 

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi sebagai pengamat telekomunikasi berpendapat bahwa pemerintah harus berpihak pada pelaku usaha yang sudah ada di Indonesia agar tidak mati. Selain itu, pemerintah juga harus memahami teknologi dan rencana besar Elon Musk yang akan menghubungkan satelit ke telpon seluler.

"Tujuan regulator mewajibkan kerja sama dengan operator lokal agar industri telekomunikasi yang sudah ada tidak mati," jelas Heru Sutadi dalam keterangan tertulisnya.

Jika layanan Direct to Cell Starlink sudah tersedia, potensi pelanggan Indonesia untuk pindah ke Starlink sangat besar dan akan membahayakan eksistensi industri telekomunikasi Indonesia.

"Jika Starlink beroperasi langsung, akan membuat operator telekomunikasi domestik mati. Tak bisa giant tech seperti Starlink diadu dengan pelaku usaha telekomunikasi domestik. Apa lagi pelaku industri telekomunikasi di Indonesia mayoritas UMKM. Pasti mereka akan mati," tutur Heru.

Direct to Cell sendiri adalah layanan yang menawarkan konektivitas seluler ke HP LTE menggunakan satelit. Layanan tersebut memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan, telepon, dan mengakses IoT. Direct to Cell ini direncakan hadir dengan versi optimalnya pada tahun 2025.

Baca Berita dan Artikel Lainnya di Google News

(kar)

Share :