VPN Gratisan Ternyata Menyimpan Bahaya, Waspada Pencurian Data Pribadi!

Muhammad Haris Aminan . November 29, 2024

VPN Gratis
Foto : Bitdefender

Teknologi.id - Pengguna Android disarankan untuk lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi gratis, terutama yang berasal dari luar Google Play Store. Banyak aplikasi semacam ini berpotensi membawa risiko, seperti malware, iklan penipuan, hingga pencurian data pribadi.

Menurut laporan dari Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, aplikasi gratis yang dianggap berbahaya ini sebagian besar adalah aplikasi VPN (Virtual Private Network). Kaspersky mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah unduhan aplikasi VPN gratis yang berbahaya, dengan lonjakan hingga 2,5 kali lipat secara global pada kuartal kedua 2024, dan tren ini terus berlanjut hingga akhir tahun.

Ironisnya, ancaman ini tidak hanya datang dari aplikasi VPN yang diunduh di luar Play Store. Beberapa aplikasi VPN yang tersedia di toko resmi Google Play juga ditemukan membawa risiko serupa.

Risiko di Balik Aplikasi VPN

VPN sering kali digunakan untuk mengakses konten yang dibatasi secara geografis, namun aplikasi ini juga dapat menjadi alat bagi pelaku kejahatan untuk mencuri data pengguna. Banyak pengguna percaya bahwa aplikasi VPN yang tersedia di Play Store aman, terutama jika aplikasi tersebut gratis. Namun, kenyataannya, aplikasi semacam ini sering kali menjadi jebakan.

"Pengguna sering kali merasa aman jika mengunduh aplikasi VPN dari toko resmi seperti Google Play. Mereka juga menganggap layanan gratis adalah keuntungan tambahan. Namun, kenyataannya, banyak aplikasi VPN gratis yang justru berbahaya," ungkap Kaspersky, seperti dilansir Forbes pada Sabtu (23/11).

Untuk mengatasi masalah ini, Google telah memperkenalkan standar keamanan baru untuk aplikasi VPN di Play Store. Meski demikian, standar ini belum sepenuhnya mampu menjamin keamanan aplikasi yang tersedia.

Baca juga : Bagaimana Cara Memeriksa Kualitas VPN?

Temuan Top10VPN: Masalah Keamanan pada Aplikasi VPN

Dalam laporan terbarunya, Top10VPN menguji 30 aplikasi VPN berbayar paling populer di Play Store, yang telah diunduh lebih dari 732 juta kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar aplikasi ini aman, beberapa di antaranya memiliki masalah serius terkait keamanan dan privasi. Berikut adalah temuan utama dari laporan tersebut:

  • 3 aplikasi VPN membagikan data pengguna secara tidak aman melalui pelacakan iklan.
  • 16 aplikasi VPN mengalami kebocoran data, meskipun skalanya tidak besar.
  • 15 aplikasi VPN tidak menggunakan enkripsi SNI, sehingga identitas pengguna dapat terungkap.
  • 7 aplikasi VPN mengalami kebocoran permintaan DNS dalam kondisi tertentu.
  • 7 aplikasi VPN tidak menggunakan server DNS milik sendiri, dengan 2 di antaranya menggunakan layanan selain Google atau Cloudflare.
  • 6 aplikasi VPN meminta izin berisiko tinggi, seperti akses ke lokasi, kamera, dan status ponsel.
  • 27 persen aplikasi VPN yang diuji tidak menggunakan enkripsi terkuat, meskipun tidak dianggap sepenuhnya tidak aman.
  • 9 aplikasi VPN menunjukkan ketidakstabilan koneksi, meskipun sebagian besar bersifat minor.
  • 4 aplikasi VPN meminta akses ke fitur berisiko tinggi seperti kamera, mikrofon, dan GPS tanpa alasan yang jelas.
  • 7 aplikasi VPN mengandung kode pelacakan dari pengiklan dan broker data, meskipun hanya 2 yang benar-benar membagikan data pengguna.

Beberapa aplikasi bahkan menggunakan protokol keamanan lama seperti SSLv2, yang sudah tidak dianggap aman. Hal ini menunjukkan bahwa risiko tidak hanya terdapat pada VPN gratis, tetapi juga pada beberapa VPN berbayar yang kurang terpercaya.

Tips Menghindari Risiko dari Aplikasi VPN

Pilih aplikasi VPN dari pengembang terpercaya : Untuk melindungi diri dari ancaman aplikasi VPN berbahaya, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Unduh hanya dari Play Store dan prioritaskan aplikasi berbayar : Hindari aplikasi dari pengembang yang berbasis di negara-negara dengan regulasi keamanan data yang lemah, seperti China.
  2. Aktifkan fitur Play Protect : Jangan pernah menonaktifkan fitur ini untuk menginstal aplikasi yang ditandai berisiko.
  3. Perhatikan peringatan keamanan : Jika ponsel Anda memberikan peringatan terkait aplikasi tertentu, segera ambil tindakan. Beberapa perangkat, seperti Google Pixel dengan Android 15, sudah dilengkapi fitur keamanan canggih yang akan segera diadopsi oleh merek lain.

Baca berita dan artikel lain di Google News

(mha)

Share :