Menyelami Dunia Back-end dan Front-end Developer

Muhammad Iqbal Mawardi . March 08, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Berbicara mengenai dunia programing bukan hanya melulu soal website dan aplikasi saja. Dibalik itu semua, terdapat seorang programmer handal yang merancang dan menggarap web dan aplikasi tersebut.

Namun, programmer juga bukan hanya sekedar programmer saja. Tahukah kamu bahwa terdapat pembagian lagi dari programmer itu sendiri? Yap, ada seorang front-end developer dan back-end developer.

Front-end dan back-end developer memiliki peran penting dalam pembuatan sebuah website dan aplikasi. Namun, tahukah kamu perbedaan antara front-end dan back end-developer?

Front-end developer adalah orang yang berperan mengembangkan tampilan situs atau aplikasi melalui HTML, CSS, dan JavaScript. Sementara, back-end adalah orang yang berperan agar situs atau aplikasi dapat bekerja.

Front-end developer bertugas untuk menghubungkan sebuah situs atau aplikasi dengan pengguna. Secara umum, ia membuat teks, gambar, tombol, dan menu serta interaksi antara situs atau aplikasi dengan pengguna. Oleh karena itu, peran ini juga biasa disebut dengan client-side.

Front-end tidak benar-benar merancang desain dari sebuah situs atau aplikasi. Pasalnya, hal tersebut adalah tugas UI designer. Front end bertugas untuk memindahkan desain dari UI designer ke dalam bentuk yang interaktif dan membuat desain tersebut menjadi hidup.

Untuk membangun situs atau aplikasi, dibutuhkan pula seorang back-end developer. Ia bertugas untuk memastikan agar apa yang dibuat oleh front end developer atau sistem dan server di balik situs atau aplikasi dapat bekerja. Posisi ini biasa disebut server-side.

Baca juga: 13 IDE Browser Terbaik yang Harus Diketahui Programmer

Foto: Unsplash

Back-end amat dibutuhkan karena memiliki kemampuan mengolah sebuah situs atau aplikasi. Hal ini dikarenakan pengembangan dan perbaikan situs atau aplikasi akan terus terjadi. Untuk melakukan itu, suatu situs atau aplikasi membutuhkan seorang back-end.

Secara umum, perbedaan front-end dan back-end terlihat dari apa yang mereka buat, skill yang dibutuhkan, hingga waktu pengerjaan untuk masing-masing peran.

Pada prinsipnya, front-end bekerja untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat dilihat oleh pengguna. Mereka bertanggung jawab agar pengguna dapat mendapatkan informasi sampai berinteraksi dengan situs atau web secara nyaman.

Tugas tersebut membuat front-end pada akhirnya fokus pada komposisi di dalam situs atau aplikasi. Ia harus memastikan agar isi situs atau aplikasi, seperti gambar, tombol, konten, dan sebagainya tidak mengganggu kenyamanan pengguna.

Sementara itu, back-end developer bertanggung jawab untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat bekerja semaksimal mungkin. Dengan tugas tersebut, back-end wajib memastikan agar semua sistem di dalam situs atau aplikasi dapat bekerja. Ia wajib memikirkan risiko-risiko yang mungkin hadir.

Untuk menjadi seorang front-end developer, dibutuhkan kemampuan dasar dalam tiga bahasa pemrograman berikut, HTML, CSS, dan Javascript. Tiga kemampuan ini penting lantaran menjadi dasar dalam membuat situs atau aplikasi. HTML dan CSS adalah bahasa pemrograman dasar yang digunakan untuk membangun situs atau aplikasi.

Di lain pihak, back-end developer diharuskan mahir dalam bahasa pemrograman yang akan ditampilkan di sisi server situs atau aplikasi. Bahasa pemrograman back-end yang paling populer adalah PHP, Ruby, dan Python.

Selain itu, back-end juga harus menguasai penggunaan perangkat lunak seperti MySQL, Oracle, dan SQL Server. Perangkat lunak ini penting untuk mereka kuasai karena p digunakan untuk pengembangan berbasis database.

Sama halnya dengan front-end, dalam back-end juga dibutuhkan kemampuan menggunakan framework dan library. Pada umumnya, perusahaan mensyaratkan kemampuan menggunakan Express, Django, C#, dan GO.


(MIM)

Share :