Jaringan seluler di Indonesia sudah berkembang pesat bila dibandingkan dengan 10 tahun lalu. Kini, banyak masyarakat Indonesia sudah menggunakan jaringan seluler generasi ke-4 (4G) dan sedang bersiap untuk menyambut generasi ke-5 (5G). Lalu bagaimana jaringan seluler di Indonesia bisa berkembang sejauh ini? Untuk menjawabnya, simak penjelasan ringkas kami di bawah.
Jaringan Seluler Generasi Pertama (1G)
Teknologi seluler diperkenalkan ke Indonesia untuk pertama kalinya pada 1984. Di tahun tersebut, PT. Telkom Indonesia bersama dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa mulai menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan mengusung teknologi NMT-450. Namun, ponsel berteknologi 1G baru beredar di tengah masyarakat pada 1986 dan teknologi 1G sendiri hanya bisa mendukung pesan suara saja.
Jaringan Seluler Generasi Kedua (2G)
Usaha pemutakhiran jaringan seluler di Indonesia dilakukan kembali pada 1993 oleh Telkom lewat proyek percontohan untuk GSM di Batam. Sejak saat itu, 1G mulai ditinggalkan dan jaringan seluler di Indonesia beralih ke teknologi 2G.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, pengguna seluler di Indonesia pun ikut meningkat. Salah satu penyebabnya karena di era 2G ini pengguna bisa mengganti perangkat tanpa kehilangan nomor lama mereka yang berbasis SIM. Selain itu, teknologi 2G juga lebih baik karena mendukung pengiriman pesan teks (SMS) dan melakukan panggilan suara.
Jaringan Seluler Generasi Ketiga (3G)
Sebelum masuk ke generasi ketiga (3G), jaringan seluler di Indonesia sempat juga merasakan teknologi 2,5G. Teknologi ini memungkinkan komunikasi berupa data 153 kbps selain suara dan teks. Layanan MMS adalah salah satu contoh layanan yang didukung.
Sementara itu, 3G baru mulai hadir di Indonesia pada 2003. Di tahun ini, pemerintah memberikan lisensi kepada PT. Cyber Access Communication sebagai operator seluler 3G pertama. Dengan teknologi 3G, pengguna telepon seluler bisa mengakses internet dan mengakses layanan video di internet.
Jaringan Seluler Generasi Keempat (4G)
Ketika teknologi 3G dan peningkatannya (3,5G) mulai merata di Indonesia, jumlah pengguna seluler ikut melejit. Lalu, pada 2009, teknologi jaringan seluler generasi ke-4 (4G) mulai diperkenalkan. Namun, Indonesia baru bisa mengadopsinya di tahun 2014 melalui operator Telkomsel.
Secara fungsi, teknologi 4G dan 3G sebenarnya tidak jauh berbeda. Letak perbedaannya terdapat di kecepatan akses internet. Dengan 4G, masyarakat Indonesia lebih leluasa dalam melakukan banyak hal seperti menonton video, berbelanja daring, mengirim surat elektronik, sampai mengobrol lewat aplikasi.
Salah satu aplikasi karya anak bangsa yang dapat memfasilitasi pengguna untuk mengobrol adalah Hi App. Dengan Hi App, pengguna bisa melakukan banyak interaksi dinamis seperti chatting, mengirim pesan video, sampai berbincang bersama orang asing tanpa terkendala bahasa dengan fitur terjemahan.
Tertarik untuk mencobanya? Kamu bisa mengunduh Hi App melalui Play Store dan App Store untuk dipasang di ponsel kamu. Coba sekarang, gratis!
Penulis: Adjie Priambada
Sumber Gambar: crbertoldo from Pixabay