Hal yang Harus Kamu Ketahui Mengenai Pekerjaan UX Researcher

Fabian Pratama Kusumah . February 16, 2021

Foto: Qual 360

Teknologi.id – Bagi yang bekerja di start-up, mungkin sudah sering mendengar mengenai UX (User Experience) Researcher. Tetapi bagi yang belum sempat mendalami pekerjaan yang berkaitan dengan digital mungkin masih asing dengan pekerjaan ini.

Apa itu UX Researcher? UX Researcher adalah orang yang bertugas melakukan riset keseluruhan mengenai produk yang dibuat.

Hasil dari riset tersebut diterapkan kepada produk yang dibuat agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Proses riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan lalu menemukan kebutuhan pengguna dan solusinya.

Baca juga: Strategi dalam Recruitment Startup

Tujuan dilakukannya penelitian tersebut  dikutip dari Glints, untuk meningkatkan kualitas dan membuat desain produk agar bisa menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dari para target pengguna.

Jadi produk yang dibuat oleh tim produk seperti UI/UX Design dan UX Writer bisa dipahami oleh semua pengguna dan menambah kepuasan penggunannya.

UX Researcher juga harus bisa mengumpulkan data mulai dari apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna dari produk yang ditawarkan.

Contohnya ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna, maka seorang UX Researcher harus bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Jadi nantinya pengguna bisa merasakan kemudahan saat menggunakan produk yang telah dibuat. Mulai dari desain, warna hingga pemilihan font juga perlu diperhatikan agar pengguna bisa mengaksesnya lebih mudah.

Baca juga: Deretan Pekerjaan yang Sangat Dibutuhkan di Era Industri 4.0

Ada banyak jenis penelitian yang biasanya dilakukan oleh UX Researcher, biasanya setidaknya melakukan tiga penelitian yaitu wawancara, survei dan kuisioner, dan tes A/B.

Wawancara bertujuan untuk memperdalam kebiasaan pengguna serta mengetahui kesulitan atau keinginan pengguna seperti apa.

Survei dan kuisioner  tujuannya sama seperti wawancara, biasanya dilakukan dalam skala besar karena lebih cepat dan efektif namun terkadang kurang mendalam dibandingkan dengan wawancara.

Tes A/B dilakukan untuk mengetahui keinginan pengguna dari hal yang berbeda. Misalnya pengguna disuruh memilih salah satu di antara dua pilihan yang berbeda misalnya gambar, warna, font, dan lainnya.

Baca juga: Inilah Karir UI/UX yang sedang Banyak Dicari oleh Perusahaan

Dikutip dari Ekrut hari Selasa 16 Februari 2021, dalam melakukan pekerjaannya, UX Researcher dapat menggunakan tools UX Research sebagai penunjang.

Ada banyak tools yang dapat digunakan, beberapa di antaranya seperti 

  • SmartLook. Tool ini merekam apa yang biasa dilakukan pengunjung di sebuah situs serta journey yang mereka lewati saat membuka situs tersebut. 
  • Localytics. Dengan tool ini peneliti dan tim produk dapat mengidentifikasi siapa pengguna dan bagaimana mereka menggunakan aplikasi. 
  • WEVO. Tool ini dapat membantu UX Researcher untuk mempelajari mengapa pengunjung situs tidak melakukan konversi dan mengikuti rekomendasi. 
  • Use Hans. UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk berinteraksi langsung dengan pengguna dan mengajukan pertanyaan terkait A/B testing. 
  • Bugsee. Tool ini berfokus pada pelaporan bug. UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk melacak bug secara lebih efisien. 
  • Countly. Tools ini digunakan untuk analitik produk mobile apps. Tools ini dapat melacak perjalanan pelanggan di situs, desktop dan aplikasi mobile

Jika kamu tertarik menjadi UX Researcher, Teknologi.id mempunyai kelas premium yang menarik yaitu Journey become a Product Manager dengan pemateri yang expert di bidangnya yaitu Devi Eko Irianto yang saat ini bekerja sebagai Senior Product Manager di IDN Media.

Hanya dengan Rp100.000 per bulan sudah mendapatkan keuntungan di antaranya 2x sesi Zoom per bulan, akses full tanpa batas waktu, 4 sumber materi yang bisa di download tiap bulannya, bebas tanya jawab tanpa batas, serta tugas agar lebih mendalami bidang. Jika kamu tertarik untuk mendaftar, bisa klik disini

(fpk)

Share :