Fitur Baru WhatsApp Dinilai Jadi Celah Hacker, ini Faktanya

Fabian Pratama Kusumah . July 24, 2021

Foto: Kominfo

Teknologi.id – WhatsApp meluncurkan fitur baru untuk panggilan suara ataupun video di dalam grup.

Dengan fitur baru ini, pengguna WhatsApp bisa bergabung ke dalam sebuah panggilan grup meski sudah terlewat.

Biasanya, jika seorang pengguna mematikan telepon atau keluar dari panggilan grup, ia harus diundang oleh partisipan lainnya jika ingin kembali ke dalam panggilan.

Fitur bernama "Joinable Call" ini juga membuat pengguna bisa menunda panggilan video dan telepon grup yang masuk, dan menerimanya beberapa saat kemudian.

Sayangnya, fitur baru ini berpotensi ancaman berupa penyadapan. Menurut Lead Security Researcher Kaspersky, Victor Chebyshev bahwa dari sudut pandang keamanan kemampuan bergabung dengan panggilan grup video call yang sedang berlangsung meningkatkan risiko penyadapan (eavesdropping).

Baca juga: Cara Pakai Fitur Joinable Call di Grup WhatsApp

Menurut dia, secara umum, jika para penyerang berada di grup WhatsApp, tidak akan sulit bagi mereka untuk terhubung ke panggilan.

"Para penyerang hanya harus menunggu sampai sebagian besar peserta telah bergabung dan kemudian berharap mereka dapat berpartisipasi tanpa diketahui.”

“Penyerang juga tidak perlu duduk terlalu lama menunggu panggilan dimulai, karena mereka dapat terhubung kapan saja," ungkapnya dari keterangan resmi, dikutip dari CNBC Indonesia hari Sabtu (24/7/2021).

Yang perlu menjadi catatan bagi anggota grup, terutama admin, harus memastikan dan melacak bahwa tidak ada orang di luar grup yang bergabung.

Selain itu, aplikasi messenger itu sendiri menjamin privasi pertukaran data dalam grup melalui penggunaan enkripsi end-to-end.

Dengan demikian, baik aplikasi itu sendiri, maupun orang-orang yang mencoba meluncurkan serangan man-in-the-middle, tidak akan dapat mencegat korespondensi atau panggilan grup, termasuk panggilan grup.

Baca juga: 5 Fitur Keamanan Telegram, Lebih Aman dari WhatsApp?

Dia juga menjelaskan, hingga saat ini, sebagian besar perangkat lunak berbahaya berfokus pada penyadapan pesan WhatsApp dan dialog online yang diarsipkan.

Adapun pihaknya belum menemukan kasus terkait penyadapan panggilan apa pun, terutama panggilan grup.

"Namun demikian, jika perangkat terinfeksi, kemungkinan besar Trojan akan memiliki kemampuan untuk merekam mikrofon dan kamera pada perangkat - sehingga memungkinkan penyerang untuk menguping percakapan apa pun,”

“Terlepas dari saluran komunikasi yang digunakan, baik itu instant messenger atau menelepon secara reguler di ponsel," pungkasnya.

(fpk)

Share :