Foto: Lera Blog
Teknologi.id – CEO Apple, Tim Cook membeberkan yang menjadi
kelemahan besar bagi Android. Dia menyebut bahwa malware di Android jauh lebih
banyak daripada iOS.
Penyebabnya adalah kemampuan
Android untuk memasang aplikasi dari luar toko resminya (Play Store) atau disebut
sideloading.
Malware alias program jahat
sering ditemukan di aplikasi-aplikasi Android, terutama yang bersumber dari
luar toko aplikasi resmi Google Play Store.
"Android punya malware 47
kali lebih banyak dari iOS. Kenapa? Karena kami merancang iOS sehingga hanya
ada satu App Store dan semua aplikasi kami tinjau dulu sebelum masuk ke
sana,"
Ujar Cook dalam sebuah wawancara dengan perusahan media, Brut, dikutip dari Kompas hari Jumat 18 Juni 2021.
Baca juga: Apple akan Hapus Fitur Password saat Login, ini Gantinya
Perangkat iOS seperti iPhone
tidak dibolehkan memasang aplikasi dari sumber selain melalui App Store.
Dengan mencegah sideloading,
lanjut Cook, Apple berhasil menjaga ekosistemnya dari serbuan malware yang
banyak mendompleng aplikasi dari sumber tak resmi.
Laporan WatchGuard pada 2019
memang menyebutkan bahwa perangkat Android 50 kali lebih rentan terhadap
malware dibanding iOS.
Namun, sebuah laporan lain dari Nokia menyebutkan bahwa angka infeksi malware di perangkat Android mengalami penurunan drastis pada 2020, dari 47,15 persen di tahun sebelumnya menjadi 26,64 persen.
Baca juga: Aplikasi di Playstore ini Bisa Buat Pengguna Android Pindah
Sementara, dikutip dari TechSpot,
infeksi malware di iPhone naik dari 0,85 persen menjadi 1,72 persen dalam
periode waktu yang sama.
Ekosistem Apple sendiri
sebenarnya tak sepenuhnya "ditutup" karena pengguna sistem operasi
komputernya, MacOS, hingga sekarang masih bisa memasang aplikasi dari sumber
selain toko App Store.
Saat bersaksi dalam pengadilan
kasus Apple versus Epic bulan Mei lalu, SVP Software Engineering Apple, Craig
Federighi, mengatakan bahwa hal tersebut membuat komputer Mac jadi rawan
dijangkiti malware.
"Hari ini kami memiliki
tingkat malware di Mac yang tidak bisa kami terima, dan jauh lebih buruk
dibanding iOS," ujar Federighi ketika itu.
(fpk)