Foto: Telset
Teknologi.id – YouTube merilis fitur bernama shorts yang fungsinya
mirip seperti TikTok dan Instagram Reels, pada tangal 23 Juli lalu.
Dari segi tampilan dan kemampuan,
Shorts terbilang mirip dengan TikTok dan Reels. Misalnya, pengguna Shorts bisa
mengunggah video pendek berdurasi 15-60 detik, lengkap dengan musik latar.
Seperti TikTok dan Reels, Shorts menggunakan
format video vertikal, di mana pengguna bisa menggulir layar ke atas dan ke
bawah untuk menonton lebih banyak video Shorts.
Pengguna juga bisa memberikan
tanda suka (like), tidak suka (dislike), komentar, atau membagikan video Shorts
ke platform lainnya.
Tak heran bila Shorts disebut-sebut tampil sebagai pesaing baru TikTok dan Reels. Meski demikian, YouTube sendiri mengaku tak punya strategi khusus untuk bersaing dengan dua penyedia video pendek lainnya itu.
Baca juga: Cara Akses YouTube Premium Gratis Selamanya!
"Masalah melawan atau
menyaingi, kita akan fokus saja dengan apa yang ada di YouTube. Kita
menciptakan produkkan tujuannya agar pengguna semakin terbantu saat membuat
konten yang mereka mau,"
Kata Veronica Utami, Direktur
Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara di
Google, dikutip dari Kompas hari Senin 26 Juli 2021.
Ia melanjutkan, salah satu hal
yang membedakan YouTube dengan platform lainnya adalah, YouTube merupakan
platform streaming video yang memiliki berbagai jenis video.
Misalnya, seperti video musik, pidato, humor, motivasi, pendidikan, dan masih banyak lainnya. Dan seluruh video yang ada di YouTube diunggah oleh pengguna (user generated konten).
Baca juga: Cara Agar YouTube Tetap Berjalan Meski Layar HP Dimatikan
Ketika mengembangkan Shorts,
Veronica mengungkapkan, ada tiga hal yang menjadi fokus utama YouTube, yaitu
creation tools (alat kreasi), experience (pengalaman), dan discovery
(penemuan).
Pertama, Shorts hadir dengan
tujuan agar bisa menjadi alat kreasi bagi kreator untuk membuat video pendek
langsung dari smartphone.
Lalu fokus kedua ialah
pengalaman. Shorts diharapkan dapat memberikan pengalaman video pendek yang
lebih baik lagi.
Terakhir, fokus ketiga dalam
pengembangan Shorts ialah discovery. Shorts juga diharapkan menjadi tempat di
mana pengguna bisa menemukan konten-konten yang mereka sukai.
(fpk)