Indonesia kembali menyelenggarakan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 pada 10–11 Oktober di JICC. Forum ini diselenggarakan oleh Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Kementerian Investasi/BKPM, dan KADIN Indonesia untuk mendorong investasi berkelanjutan dan percepatan ekonomi hijau. ISF 2025 dibuka oleh Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Investasi Rosan P. Roeslani, dan Ketua Umum KADIN Anindya Novyan Bakrie. Lebih dari 10.000 peserta dan 62 pembicara nasional serta internasional ikut hadir. Dengan tema “Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World”, forum ini juga menampilkan inovasi riset dan dialog tingkat tinggi. Pemerintah menyoroti proyek Waste to Energy yang akan berlangsung di 10 kota, serta potensi besar energi terbarukan Indonesia yang masih sangat terbuka sebagai area investasi strategis. Sektor swasta diimbau berkolaborasi aktif dalam inovasi iklim, pembiayaan hijau, dan pengembangan talenta untuk merealisasikan ekonomi hijau dan target Net Zero Indonesia.

Dalam rangka mendukung ISF 2025, Astra menampilkan booth interaktif yang memperkenalkan produk dan inisiatif keberlanjutan grup kepada publik. Booth ini difokuskan sebagai sarana edukasi dan kolaborasi, menampilkan perjalanan hijau Astra melalui LED interaktif yang menggambarkan upaya transisi energi, ekonomi sirkular, dan kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Di area pameran, Astra menghadirkan Toyota New bZ4X mobil listrik dengan kandungan lokal tinggi serta prototipe SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dari Astra Otoparts, sebagai bagian dari dukungan terhadap ekosistem mobilitas rendah emisi di Indonesia. Astra juga memamerkan panel surya dari PT Energia Prima Nusantara (EPN), sebagai wujud komitmen terhadap penerapan energi terbarukan di sektor industri. Partisipasi ini menegaskan komitmen Astra untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, selaras dengan visi “sejahtera bersama bangsa” dan dukungan terhadap pencapaian SDGs Indonesia.
.jpeg)
Sebagai salah satu bagian dari delegasi di ISF 2025, Kurniawan Tirta Samudra melihat forum ini sebagai arena penting untuk mempertemukan komitmen dan aksi nyata dalam keberlanjutan. Bagi Kurniawan, pertemuan antar pemangku kepentingan seperti ini bukan sekadar ajang pertukaran gagasan, tetapi kesempatan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menjalankan agenda hijau. Dalam pandangannya, keberlanjutan harus menjadi aspek menyatu pada setiap kebijakan dan investasi — bukan tambahan opsional. Ia menekankan bahwa setiap langkah yang diambil perlu disertai peta jalan (road map) yang konkret, indikator pengukuran, dan integrasi dengan tujuan ekonomi jangka panjang. Menurut Kurniawan, inovasi lokal dan adaptasi teknologi dalam negeri harus didorong agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen solusi hijau, tetapi juga produsen dan penggerak transformasi.
Dengan pandangan dan harapan tersebut, Kurniawan Tirta Samudra berharap partisipasinya di ISF 2025 bisa turut memperkuat langkah nyata menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan dari kebijakan, investasi, hingga implementasi di lapangan