Teknologi.id - Papers, Please menjadi salah satu game fenomena di mana kita melihat bagaimana peran seorang inspektur dalam menangani imigrasi. Kalau kita pernah ke luar negeri, kita melihat sendiri bagaimana imigrasi melakukan pekerjaan mereka. Namun, dari game ini kita bisa melihat situasi tempat perbatasan yang baru saja dibuka setelah peperangan. Papers, Please berlatar belakang dari perbatasan Grestin di Arstotzka dan kita memerankan seorang inspektur imigrasi. Di sini kita bisa memutuskan masuk atau tidaknya seorang imigran. Hal ini berdasarkan peraturan dasar dan kelengkapan dokumen imigran. Apa yang kita bisa pelajari dari game ini?
Papers, Please Menceritakan Perjuangan Imigrasi Secara Tidak Langsung
Imigrasi sering mengalami dilema antara mereka bersedia ikut ketentuan sesuai peraturan atau ikut perintah atasan. Dasarnya mereka juga harus melihat setiap imigran yang akan masuk ke negara tersebut. Mereka juga memiliki hak dan wewenang untuk memanggil petugas keamanan jika ada buronan yang akan masuk ke negaranya. Kelengkapan dokumen juga akan selalu diperiksa. Jika ditemukan adanya perbedaan signifikan, tentunya mereka akan ditolak langsung oleh inspektur. Beberapa mungkin akan mencari cara untuk masuk seperti menyogok atau mungkin memiliki hubungan dengan pejabat di negara tujuan. Namun, tentunya, kelengkapan dokumen selalu menjadi prioritas. Kalau dokumen tidak lengkap, tentunya tidak boleh masuk.
Teknologi Keamanan menjadi prioritas
Mungkin pada awalnya, keamanan longgar namun seiring terjadinya berbagai insiden, negara memprioritaskan keamanan. Di Papers, Please ini, kita bisa melihat bagaimana setiap hari peraturan semakin diperketat. Bahkan ketika ada insiden bom bunuh diri di perbatasan, Arstotzka memasang teknologi scanner untuk memastikan tidak ada barang terlarang atau selundupan masuk. Selain itu, insiden tentang merebaknya penyakit di negara lain juga memicu kita untuk memastikan bahwa kita bebas penyakit. Mungkin pada saat dulu kita perlu sertifikasi keterangan sehat, namun sekarang tidak perlu lagi. Teknologi sekarang ini, kita bisa terdeteksi langsung kalau kita sedang sakit atau tidak ketika sampai di negara tujuan atau pulang.
Beda Tempat, Beda Prosedur
Mungkin kita kebiasaan melewati Bandar Udara kalau kita pergi ke Negara lain. Tetapi, kita bisa membayangkan kalau mungkin kalau kita pergi melalui darat, prosedur lintas negara juga akan berbeda. Meski persyaratan lengkap, prosedur yang dijalankan di perbatasan mungkin saja berbeda. Jika kamu memiliki mobil dan melintas ke negara lain, mobil kamu juga akan diperiksa. Jika kamu berlayar ke negara lain, tentunya kamu juga harus memiliki izin layar. Proses imigrasi mungkin juga akan berbeda kalau kita melewati jalur darat, laut, maupun darat. Untuk darat, mereka tidak memiliki transit sehingga setiap imigran wajib datang ke imigrasi untuk proses masuk ke negara. Untuk laut, tergantung jalurnya ke mana, bisa memiliki transit. Sama seperti Bandar Udara, kita tidak perlu ke imigrasi kalau hanya transit ke negara lain. Mungkin itu beberapa yang bisa dipelajari dari Papers, Please. Kita juga harus menghormati para inspektur karena mereka memastikan kalau kita tetap disiplin dan tidak melanggar ketentuan ketika pergi atau kembali ke tanah air.
(AMS)