
Foto: its.ac.id
Teknologi.id - Sebuah inovasi menarik hadir dari tim startup mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), berupa aplikasi lintas platform bernama StrokeGuard. Aplikasi ini dirancang untuk membantu dalam mendeteksi dini dan memantau kondisi kesehatan bagi pasien dalam pengawasan karena berisiko terkena stroke atau perawatan pasca-stroke. Dengan kemudahan akses langsung kepada dokter, membuat pemantauan harian lebih mudah dengan sistem yang memberi peringatan ketika tekanan darah berada pada tingkat yang tidak normal.
Kenapa StrokeGuard menjadi Inovasi yang Penting?
Jika melihat pada data di Indonesia, stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Padahal menurut riset World Stroke Organization, hingga 90% kasus stroke dapat kita cegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, memiliki pemahaman dan kesadaran. Namun kenyataannya, kesadaran masyarakat terhadap risiko serta akses ke fasilitas medis yang lengkap sering menjadi kendala terutama bagi mereka yang sedang dalam masa perawatan atau pasca-rawat yang tinggal di daerah yang terpencil. Memahami fakta dan tantangan yang ada, tim startup dari ITS yang beranggotakan Muhammad Irsyad Yunus, Alden Bintang Rafazha, dan Nasywa Aulia Rabbani terinspirasi untuk membantu menciptakan aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone, mempermudah pengguna dalam memantau kondisi kesehatan harian secara mandiri, lalu menghubungkan data kepada tenaga kesehatan yang diperlukan.
Baca juga: Menkes Budi Berencana Latih AI untuk Bantu Dokter Deteksi Stroke hingga Kanker
Fitur yang disediakan oleh StrokeGuard
- Fitur untuk Memantau Tekanan Darah dan Kesehatan Harian
Fitur ini memudahkan dokter untuk memantau data tekanan darah pasien yang bisa disi secara berkala oleh keluarga pasien, yang kemudian diolah oleh algoritme yang berbasis AI untuk mendeteksi apakah ada risiko yang meningkat. Jika tekanan darah melewati batas normal pada hari itu, maka aplikasi akan memberikan notifikasi peringatan kepada pasien dan dokter.
2. Fitur Review Mingguan
Data pasien atau pengguna akan dirangkum setiap minggu sebagai bahan laporan kondisi kesehatan pasien. Hal ini membantu dokter atau tenaga kesehatan untuk menilai apakah perkembangan pasian dalam batas yang normal atau perlu menentukan tindakan urgentsi berikutnya bila diperlukan.

Foto: StrokeGuard
3. Akses Platform Lintas Perangkat
Aplikasi StrokeGuard tersedia dalam mode beta testing di Android dan juga iOS untuk pengguna atau pasien. Sementara itu, untuk dokter dan perawat bisa mengakses dashboard khusus lewat website strokeguard.
4. Notifikasi Langsung kepada Dokter
Setelah semua data diinput ke dalam aplikasi, maka StrokeGuard akan mengirim peringatan kepada dokter atau tenaga kesehatan terkait kondisi pasien atau pengguna sehingga memudahkan pemantauan jarak jauh walaupun perawatan dilaksanakan di rumah.
Dengan fitur-fitur yang ditawarkan tersebut, StrokeGuard dapat ditujukan bukan hanya untuk deteksi dini, tapi juga memudahkan dalam memantau kondisi kesehatan jangka panjang pasien stroke atau pasien yang berisiko terkena. Apabila terdeteksi lebih dini, maka kondisi pasien akan lebih mudah tertangani oleh tenaga kesehatan.
Baca juga: Mahasiswa UNJ Kembangkan Aplikasi Simulasi Rangkaian Logika Berbasis Android dan Web
Potensi Dampak untuk Dunia Kesehatan
StrokeGuard telah memenangkan Kompetisi Healthtech AI Challenge 2025 dan telah berkolaborasi dengan salah satu rumah sakit ternama yaitu RS Siloam. Dari tim ITS sendiri juga berencana untuk memperluas kolaborasi dengan lebih banyak rumah sakit di Indonesia agar fitur yang dirancang dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh lebih banyak masyarakat sehingga pencegahan pada penyakit stroke dapat lebih optimal.
- Tim ITS ini berencana untuk mengembangkan inovasi menjadi lebih mudah lagi yaitu dengan Smart Stroke Band pada akhir tahun 2026 dengan tujuan memudahkan dalam memantau karena bisa dibawa kemanapun.
- Inovasi pada aplikasi ini juga dapat menjadi solusi yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun dengan smartphone dibandingkan harus langsung ke rumah sakit yang mungkin sulit dijangkau oleh masyarakat di daerah terpencil.
StrokeGuard merupakan salah satu contoh bukti nyata bagaimana generasi muda Indonesia terutama mahasiswa memiliki kesadaran dan bisa berkontribusi bersama melalui teknologi untuk menjawab masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan SDGS poin 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Dengan langkah besar ini, diharapkan lebih banyak kemudahan akses melalui fitur-fitur ke tenaga kesehatan yang berpotensi besar dapat mengurangi risiko stroke serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(IR/ZA)