Meta Hapus Akun Facebook & Instagram Petinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kenapa?

Lutfiyah Fathiyani . February 12, 2024

Ayatollah Ali Khamenei
Foto: Middle East Eye

Teknologi.id - Meta, perusahaan induk media sosial yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg, telah mengambil langkah drastis dengan menghapus akun Facebook dan Instagram Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran. Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik tindakan tersebut.

Menurut pernyataan dari juru bicara Meta yang dikutip oleh CNN, akun-akun Khamenei telah dinonaktifkan karena melanggar kebijakan Organisasi dan Individu Berbahaya yang diterapkan oleh Meta. Kebijakan ini secara tegas melarang organisasi atau individu yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan untuk tampil di platform media sosial di bawah Meta. Hal ini termasuk dukungan atau representasi terhadap organisasi teroris yang ditetapkan oleh pemerintah AS.

Iran telah dituduh terlibat dalam mempersenjatai Hamas, sebuah kelompok yang oleh Departemen Luar Negeri AS ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO). Pada tahun 2021, AS mengklaim bahwa Hamas menerima dukungan dari Iran dalam bentuk dana, senjata, dan pelatihan. Selain itu, Iran juga dituduh terlibat dalam mendukung Houthi di Yaman, yang juga kembali ditetapkan sebagai FTO oleh Presiden Biden.

Baca juga Meta Berencana Labeli Konten Hasil AI

Kehadiran akun media sosial Khamenei menjadi fokus perhatian karena dipandang sebagai sarana untuk mempromosikan atau mendukung organisasi-organisasi yang dianggap berbahaya oleh AS dan Meta. Meskipun Meta tidak memberikan alasan spesifik mengapa akun Khamenei dihapus, banyak pihak yang mendesak Meta untuk mengambil tindakan terhadap akun tersebut sejak Oktober.

Sebelum dihapus, akun Instagram utama Khamenei memiliki lebih dari 5 juta pengikut, menunjukkan dampaknya yang signifikan dalam menyebarkan pesan dan pandangan politiknya.

Selain itu, laporan dari Microsoft mengungkapkan bahwa pemerintah Iran atau kelompok yang bersekutu dengannya telah melakukan serangkaian serangan siber sejak Oktober 2023. Serangan ini diduga bertujuan untuk mendukung Hamas dan melemahkan Israel serta sekutu politik dan mitra bisnisnya.

Meskipun Iran secara resmi membantah keterlibatannya dalam serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023, serangkaian serangan siber yang dilakukan oleh "aktor-aktor yang bersekutu dengan pemerintah" Iran menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di dunia maya.

Baca juga Andalkan Gerakan Tangan, Yuk Intip Cara Kerja Apple Vision Pro!

Dengan adanya penghapusan akun-akun media sosial Khamenei dan peningkatan aktivitas siber yang diduga dilakukan oleh pemerintah Iran, situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah semakin kompleks. Masyarakat internasional harus tetap waspada terhadap potensi ancaman yang dapat muncul dari konflik di dunia maya, serta mencari solusi yang dapat mengurangi ketegangan antara Iran dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.

 

Baca Berita dan Artikel di Google News

 

(LF)

Share :

Berita Menarik Lainnya