Teknologi.id - Pemerintah China baru saja meresmikan China Jinping Underground Lab (CJUL), sebuah laboratorium bawah tanah terdalam dan terbesar di dunia. CJUL ini berlokasi 2.400 meter di bawah permukaan barat daya China.
Kapasitasnya yang mencapai 300 ribu meter kubik, hampir dua kali lipat ukuran Gran Sasso National Laboratory di Italia menjadikannya laboratorium bawah tanah terbesar di dunia.
Baca juga: China Berencana Produksi Massal Robot Humanoid Mulai Tahun 2025
Laboratorium ini dilaporkan dapat memblokir sebagian besar sinar kosmik karena kedalamannya yang ekstrem. Lokasi laboratorium ini menjadi tempat yang ideal bagi para ilmuwan dalam mendeteksi materi gelap berupa zat tak kasat mata.
Pengadaan Laboratorium ini diharapkan membuka batas baru dalam eksperimen di Bumi, khususnya untuk penelitian materi gelap. Materi gelap adalah zat tak kasat mata yang diyakini membentuk sekitar seperempat dari seluruh alam semesta.
Foto : Xinhua News
Para ilmuwan di CJUL berharap dapat mendeteksi materi gelap dengan lebih baik karena fasilitas laboratorium yang memadai serta laboratorium ini hanya terkena fluks sinar kosmik yang sangat kecil, membuatnya menjadi tempat yang sangat bersih untuk penelitian ilmiah.
Yue Qian, seorang profesor di departemen teknik fisika Tsinghua University menerangkan ,”Kondisi lain di laboratorium, termasuk radiasi lingkungan yang sangat rendah dan konsentrasi gas radioaktif radon yang terjadi secara alami, juga akan meningkatkan deteksi materi gelap, sehingga kita dapat memulai penyelidikan ilmiah yang paling signifikan," jelas Yue.
Ia juga menambahkan, laboratorium tersebut juga nantinya akan dapat mendukung penelitian interdisipliner seperti di bidang fisika partikel, astrofisika nuklir, kosmologi, ilmu hayat, dan mekanika batuan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LF)