Bagaimanakah Cara Kerja Alat Rapid Test Antigen Online?

Zahra . July 01, 2021

Foto: kompas.com

Setelah lebih dari satu tahun virus Covid-19 menyebar di penjuru dunia khususnya di Indonesia.

Penanganan dan usaha penurunan angka penyebaran irus ini terus diupayakan dengan berbagai hal, salah satunya dengan Rapid Test.

alodokter.com menjelaskan Rapid test antigen adalah pemeriksaan secara cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen tertentu di dalam tubuh seseorang. Rapid test antigen umumnya hanya dilakukan untuk pemeriksaan penyaring (skrining), dan sampel yang digunakan tergantung pada penyakit yang ingin dideteksi. 

Saat ini berkembangnya alat rapid test antigen yang beredar secara online.

Harganya yang bervariasi mulai dijual satuan atau per boks dengan harga jutaan dengan isi 20-25 alat. Masyarakat pun bisa mengunjungi toko untuk membeli alat deteksi virus corona SARS-CoV-2. 

Rapid Test Antigen dapat melaporkan hasil tes Covid-19 dalam waktu kurang dari 30 menit dengan akurasi  yang lebih tinggi dibandingkan rapid test antibodi untuk mendeteksi virus Corona. 

seperti yang dijelaskan oleh Dokter Spesialis Paru dari Universitas Indonesia, Erlina Burhan  dalam cnnindonesia.com

Ia mengatakan antibodi terkadang belum muncul pada fase awal ketika terpapar virus corona, sehingga tidak terdeteksi melalui rapid test antibodi. Hal ini menyebabkan hasil negatif palsu, padahal pasien itu sebetulnya telah terinfeksi virus corona.

"Swab antigen atau rapid tes antigen ini diproyeksikan untuk gantikan rapid tes antibodi karena antigen ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan rapid tes antibodi. rapid antigen ini sama cepatnya dengan sudah ada hasil,

Sedangkan rapid tes antigen, kata Erlina, menggunakan metode usap dari hidung atau tenggorokan, layaknya pengambilan sampel pada tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Namun, dalam penggunaan rapid tes antigen online ini perlu diwaspadai. 

Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo mengatakan, pemerintah perlu hadir dan mengontrol maraknya klinik yang menyediakan jasa rapid test antigen. "Iya, karena sekarang banyak sekali tes antigen yang beredar, dan belum tentu itu divalidasi dengan benar," kata Ahmad melalui kompas.com (zf)

Share :