Salah satu kesulitan yang seringkali dihadapi para pelaku bisnis yang baru memulai bisnisnya adalah membedakan dan membuat klasifikasi atau kategori dari tiap jenis persediaan yang ada di gudangnya. Alhasil, isi gudang jadi campur aduk dan membuat kamu dan pekerjamu frustrasi hingga kebingungan dalam mengelolanya. Kalau sudah begini, bisa-bisa seluruh proses kerja terhambat dan menyebabkan keterlambatan dalam proses pengemasan dan pengiriman barang kepada customer. Untuk itu, pengetahuan dasar yang kamu dan pekerjamu butuhkan di gudang adalah mengetahui dan mengenal setiap jenis persediaan yang ada di gudang.
Ada apa saja persediaan yang umumnya ada di gudang? Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik mereka. Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
1. Bahan Baku (Raw material)
Bahan baku adalah jenis persediaan yang esensial untuk ada di gudang kamu. Tanpa bahan baku, sudah jelas bahwa produksi kamu tidak akan berjalan dengan lancar. Kamu dan para pekerjamu harus rajin-rajin memantau dan mengelola stok persediaan bahan baku agar proses produksi tetap bisa dilakukan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan dalam proses produksi.
2. Barang Setengah Jadi (Working in process material)
Barang setengah jadi adalah bahan baku yang telah diolah dalam proses produksi namun masih belum bisa dikatakan barang jadi dan dapat digunakan untuk menghasilkan barang lainnya. Biasanya, barang jadi bisa didistribusikan ke tempat lain untuk dijual atau bahkan digunakan untuk bisnis kamu sendiri untuk memproduksi barang jadi. Artinya, barang setengah jadi juga dapat digunakan sebagai bagian dari suatu barang utama yang akan dijual.
3. Barang Jadi (Finished goods)
Barang jadi, sesuai namanya, adalah jenis persediaan yang merupakan barang yang sudah selesai diproduksi. Persediaan yang termasuk barang jadi sudah siap untuk dijual di pasaran. Oleh karenanya, pastikan juga untuk memantau ketersediaan barang jadi karena tentunya bisnismu harus memenuhi permintaan dari pelanggan. Bila produkmu habis sementara pelanggan masih membutuhkan, kamu akan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
4. Barang Cadangan (Safety stock)
Barang cadangan bisa dibilang sebagai persediaan darurat. Artinya, barang yang masuk ke dalam kategori persediaan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan customer yang masih ada. Bila terjadi kekurangan, barang cadangan memiliki peran penting untuk tetap mampu memenuhi kebutuhan customer.
5. Barang Antisipasi (Anticipation stock)
Barang antisipasi serupa dengan barang cadangan. Bedanya, barang antisipasi lebih condong digunakan untuk menghadapi ketidakpastian atau fluktuasi permintaan produk. Untuk itu, agar kamu bisa tepat mempersiapkannya, kamu harus bisa memprediksi tingkat permintaan yang akan muncul di pasar.
6. Barang Transit (Transit stock)
Barang transit adalah suatu jenis persediaan yang masih dalam proses pengiriman ke gudangmu. Barang transit sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yakni internal transit stock dan external transit stock. Internal transit stock merujuk kepada barang yang masih dalam tahap pemrosesan dan belum dikirim, sementara, external transit stock merujuk kepada barang yang sudah dalam proses pengiriman ke gudangmu.
Kalau kamu nggak memahami satu atau beberapa aspek di dalam bisnismu, artinya kamu nggak memahami bisnismu secara keseluruhan. Hal ini termasuk jika kamu nggak paham tentang jenis-jenis persediaan di gudang. Oleh karenanya, jangan sampai kamu nggak paham dan nggak bisa membedakan setiap jenis persediaan di gudang. Biar lebih mudah, kamu bisa pakai aplikasi manajemen gudang seperti Onstock. Dengan fitur yang beragam seperti reminder untuk produk kadaluarsa dan hampir habis, laporan otomatis, hingga kustomisasi barcode, kamu bisa kelola setiap jenis persediaan dengan mudah dan bisa mengelompokkannya dalam sekejap!