Teknologi.id - Kebutuhan manusia akan teknologi mengalami peningkatan yang signifikan semenjak terjadinya pandemi COVID-19. Restriksi untuk berinteraksi di tempat publik dan menjalankan aktifitas di luar rumah menjadi permasalahan yang mendorong perubahan sikap masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari melalui medium digital dan dengan bantuan internet. Fenomena transisi aktivitas manusia membuka banyak peluang baru, terutama pada sektor teknologi.
Salah satu aktor yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pasar akan teknologi adalah Software House, perusahaan yang melakukan pembuatan dan penjualan software sebagai aktivitas bisnis utamanya. Seperti bisnis pada umumnya, software house memilih dua klasifikasi yang dibagi menjadi fokus software house yang menjual suatu produk dan soft warehouse yang menjual suatu jasa. Aktivitas yang dilakukan dilakukan pada tingkat B2B dan B2C.
Salah satu contoh dari software house yang menjual suatu produk adalah Google. Salah satu produk yang Google tawarkan kepada pelanggannya bernama ‘Google One’. Google One merupakan jasa penyimpanan data yang terintegrasi dengan produk Google lainnya, seperti Google docs, sheets, dan slides.
Google One memiliki banyak fitur pilihan untuk mengekspansi penyimpanan data pelanggannya, mulai dari 100 gigabyte sampai 1 terabyte penyimpanan data. Produk Google One sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2018 dan masih aktif beroperasi sampai saat ini.
Perbedaan antara software house yang memberikan produk dengan software house yang menyediakan jasa terdapat pada proses transaksi dan kebutuhan bisnis yang dilakukan. Contoh software house yang memberikan layanan jasa software adalah Sagara Technology.
Sagara Technology menawarkan jasa pembuatan dan pengembangan software yang diperuntukan untuk menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan klien yang bersifat spesifik. Beberapa jasa yang ditawarkan mencakup pembuatan dan pengembangan Web Technology, Mobile Technology, Augmented Reality, Creative Projects, User Experience Design, User Interface Design, Creative Projects, dan masih banyak lagi.
Tentu sudah terdapat banyak Software House dengan produk atau jasa yang dapat teman-teman pilih untuk melakukan kerja sama. Akan tetapi terdapat poin-poin penting yang teman-teman perhatikan sebelum memilih Software House untuk memenuhi kebutuhan teman-teman, yang mencakup: lama waktu berdirinya perusahaan dan jumlah klien yang perusahaan tersebut sudah tangani serta kesesuaian produk atau jasa yang diberikan.
Lama waktu beroperasinya suatu perusahaan dan jumlah klien yang perusahaan tersebut sudah tangani akan memberikan kredibilitas terhadap produk atau jasa yang mereka berikan. Mengambil contoh Google, sebagai suatu perusahaan, Google sudah beroperasi sejak tahun 1998 dan memiliki 2,65 miliar lebih pengguna produk mereka. Untuk kuantitas klien yang sudah ditangani, Sagara Technology sudah bekerja sama dengan banyak klien untuk melengkapi kebutuhan teknologi mereka.
Beberapa klien yang sudah berkeja sama dengan Sagara Technology adalah Telkom Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Ruang Guru, UNORCID, dan masih banyak lagi. Selengkapnya bisa di cek disini
Cara lain untuk menentukan kredibilitas suatu software house dapet teman-teman pastikan dengan menanyakan pengalaman klien dari software house yang dituju. Walaupun saat ini sudah terdapat banyak alat untuk melakukan pengecekan performa kerjasama perusahaan, pada akhirnya, interaksi antar manusia tetap berperan penting dalam memberikan suatu penilaian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berkembangnya kebutuhan akan teknologi beriringan dengan terciptanya software house di penjuru dunia. Hal yang perlu kita perhatikan ketika memilih untuk bekerja sama dengan suatu software house adalah lama beroperasinya dan seberapa banyak klien yang sudah ditangani dan ulasan dari para mitra.
