Dua Perusahaan Teknologi Raksasa Ini Memiliki Fokus yang Lebih Tinggi Terhadap AI dan Machine Learning Dibanding Perusahaan Teknologi Lainnya.
CBS Insights menganalisis transkrip pendapatan dari Facebook, Apple, Microsoft, Google, dan Amazon (FAMGA). Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa, Microsoft dan Google jauh lebih fokus pada kecerdasan
buatan/artificial intelligence (AI) dan pembelajaran mesin/
machine learning (ML) daripada rekan-rekan sesama perusahaan teknologi lainnya. Microsoft, khususnya, memiliki fokus yang kuat pada produk dan solusi kecerdasan buatan. Pada Januari 2017, CEO Microsoft Satya Nadella menyoroti upaya perusahaan untuk mendemokratisasikan kecerdasan buatan untuk semua: “Setiap orang yang saya temui berbicara tentang membangun kemampuan digital mereka sendiri untuk mengubah produk, layanan, dan model bisnis mereka. Mereka mencari Microsoft untuk keamanan, produktivitas, proses bisnis,
cloud, dan platform AI untuk membantu mendorong transformasi mereka sendiri. Pada kuartal terakhir ini, kami terus membangun momentum di semua bidang ini dan khususnya, AI. Baru bulan ini kami mengakuisisi Maluuba,
startup AI di bidang
deep learning, yang karyanya dalam pemrosesan bahasa alami akan membantu memajukan strategi kami untuk mendemokrasikan AI untuk semua orang.” Tetapi Microsoft bukan satu-satunya raksasa teknologi yang fokus pada kecerdasan buatan. Raksasa mesin pencarian Google telah berbicara lebih banyak tentang AI daripada Microsoft, tetapi Google lebih berfokus pada salah satu aplikasi kunci AI yang dikenal sebagai "pembelajaran
mesin/machine learning." Sementara saat itu Microsoft belum merilis platform pengembang pembelajaran mesinnya yaitu Windows ML, Google telah lebih dulu meluncurkan TensorFlow - kerangka kerja pembelajaran
open source yang gratis - pada November 2015. Layanan ini tersedia untuk semua pengembang sebagai kerangka kerja yang berdiri sendiri. TensorFlow sekarang merupakan framework
open source yang paling populer di AI. Bagi Google, pembelajaran mesin juga merupakan inti dari banyak produk konsumen, terutama produk pencarian seperti Asisten Google yang dilengkapi dengan fitur baru Haiti suara. Mulai Januari 2018, Asisten Google tersedia di lebih dari 400M perangkat di seluruh dunia, termasuk ponsel Android, produk Google Home, iPhone, TV, dan lainnya.
(nks) Sumber:
CBSInsight.com Baca juga: Akuisisi Startup di Bidang AI Naik Hingga 44% di Sepanjang Tahun 2017.