Mendapatkan predikat negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia bukanlah suatu halangan atau beban bagi pemerintah Tiongkok. Hal ini terbukti dengan data yang diperoleh Statista yang menyebutkan bahwa nilai transaksi fintech di Negeri Tirai Bambu pada 2017 diperkirakan mencapai US$ 1,09 triliun atau senilai Rp 144.667,66 triliun, dan pada 2021 diperkirakan mencapai US$ 2,86 triliun. Hal ini membuat Tiongkok menjadi pangsa pasar
financial technology (
fintech) terbesar di dunia. Tiongkok memiliki nilai transaksi fintech yang sangat besar dan mampu mengalahkan pasar fintech Amerika Serikat yang hanya mencapai US$ 1,03 triliun. Nilai transaksi yang dimiliki Tiongkok bahkan jauh meninggalkan pasar fintech di negara-negara maju seperti Inggris, Jepang, maupun Jerman.
Pesatnya pekembangan teknologi serta industri juga mempengaruhi meningkatnya pendapatan masyarakat dan memunculkan banyak orang kaya baru di Tiongkok. Dengan meningkatnya pendapatan maka akan semakin naik pula daya beli masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi Negeri Tirai Bambu beberapa kali sempat tumbuh hingga dobel digit pada periode 1990-2012.
Sumber: Katadata.co.id
Baca juga: Top 10 e-Commerce Indonesia dengan Trafik Terbesar Berasal dari Facebook (TW I 2018).