Foto: Facebook/KJRI San Francisco
Teknologi.id - 11 developer game asal Indonesia pada 20-24 Maret 2023 kemarin telah mengikuti acara game pengembang dunia bergengsi, Game Connection America (GCA) di Oracle Park dan Game Developer Conference (GDC) di Moscone Convention Center, San Francisco, Amerika Serikat.
Dengan ikutnya 11 developer game asal Indonesia di acara Game Connection America 2023 akan otomatis menambah networking internasional dari para developer game berbagai belahan dunia dan ilmu-ilmu baru mengenai perkembangan game secara global. acara game bergengsi ini menampilkan lebih dari 28.000 peserta terdaftar yang mana dua kali lebih banyak dari acara tahun lalu.
Dilansir Teknologi.id dari gdconf.com bahwa Game Connection America 2023 menghadirkan lebih dari 1.000 pembicara dan 700 sesi, lokakarya, diskusi meja bundar, dan peluang berjejaring. Di antara para peserta yang mengikuti acara tersebut, banyak orang penting terlibat, termasuk pemimpin industri seperti Amazon Web Services, Adobe, Discord, Google, NEXON, dan lainnya.
Itu merupakan ruang bagi peserta lain untuk bermain dan terhubung dengan pengembang di balik game independen yang baru dan menarik, termasuk finalis dari Festival Game Independen dan pameran GDC.
Baca juga: Membanggakan! Arek Surabaya Ciptakan Hexcape, Board Game yang Siap Mendunia
“Konferensi minggu ini difokuskan pada pengalaman tatap muka, dan jumlah kehadiran yang luar biasa menunjukkan keinginan kuat developer game untuk terhubung dan belajar bersama. Kami sangat senang melihat teman dan kolega kami lagi di lingkungan yang memupuk wawasan dan hubungan ini,” kata Stephenie Hawkins, Direktur Produksi Acara untuk Media & Hiburan di Informa Tech.
11 developer game dari Indonesia (tersebar dari berbagai daerah) yang bisa mengikuti acara hebat tersebut adalah Khayalan Arts dari Jakarta, Arsasenia dari Bandung, Clay Game Studio dari Malang, Firebeast dari Medan, GrinSmile Studio dari Surabaya, KhaiLabs dari Probolinggo, Mythic Protocol dari Jakarta, Megaxus Infotech dari Jakarta, Nuon dari Jakarta, Agate dari Bandung dan Xelo Digital dari Denpasar.
Sebagaimana dikutip dari postingan Facebook KJRI San Francisco, dalam captionnya menulis tujuan dari keikutsertaan para developer game tersebut.
"Sebelas pengembang game Indonesia baru saja berpartisipasi dalam acara tahunan Game Connection America (GCA) dan Game Development Conference (GDC) di San Francisco, California, pada tanggal 20-24 Maret 2023. Keikutsertaan tahun ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor produk game Indonesia, kerja sama bisnis, dan investasi bagi perusahaan rintisan (startup) digital khususnya di bidang game," tulisnya.
Dan dalam kesempatan tersebut juga Konsul Jenderal Republik Indonesia San Francisco, Prasetyo Hadi membuka Booth Indonesia di Oracle Park.
Baca juga: Salah Satu Produk Sony yakni PS 5 bakal langka! Kenapa?
"Dalam kesempatan ini, Konsul Jenderal Prasetyo Hadi membuka Booth Indonesia di Oracle Park, San Francisco pada tanggal 20 Maret 2023. Beliau juga mengucapkan selamat atas partisipasi 11 pengembang game Indonesia pada acara GCA dan GDC 2023 dan berharap akan terjadi lebih banyak transaksi bisnis pada tahun ini," lanjutnya.
Dan keikutsertaan para perusahaan pengembang tersebut difasilitasi oleh pihak pemerintah dari beberapa kementerian dan tentu, dari KJRI San Francisco.
"Keikutsertaan Indonesia di kedua ajang tersebut difasilitasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, International Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco," pungkasnya.
Potensi Bisnis yang Didapat Developer Game Indonesia
Foto: Facebook KJRI San Francisco
Dalam acara GDC 2023 menampilkan lokakarya dan sesi yang dipimpin oleh beberapa nama besar dalam industri game dan hiburan. Pengembang membagikan wawasan tentang kreasi game populer, di antaranya The Last of Us, Dead Space, God of War Ragnarök, Kirby, Horizon Forbidden West, dan banyak lagi.
Selama GDC juga ada pengungkapan game besar yang akan rilis sekaligus menampilkan cuplikan gameplay pertama untuk The Seven Deadly Sins Origin, Counter-Strike 2, dan lainnya.
Baca juga: Tebak Gambar: Game Tebak-Tebakan yang Bikin Penasaran dan Ketagihan
GDC Play di Game Developers Conference juga menampilkan sejumlah video game unik dan menarik yang memamerkan masa depan industri. Delapan game dipilih sebagai "Best in Play" oleh panel editor Game Developer. Pemenang akan menerima penghargaan Best in Play di lokasi GDC dan tiket masuk gratis untuk tahun berikutnya. Berikut adalah pemenangnya:
- Evil Wizard (Rubber Duck Games)
- The Wandering Village (Stray Fawn Studio)
- Shave&Stuff (HyperVR Games)
- Nullspace (Kaigan Games Entertainment (MDEC Malaysia))
- Speed Crew (N-iX Game & VR Studio)
- Zombie Rollerz (Zing Games Inc.)
- Hamster on Rails (DX Gameworks)
- Turtles! (Twisted BrainZ)
Meskipun, Indonesia tidak ada dalam daftar di atas, Indonesia terbilang sukses dan mampu memanfaatkan kesempatan emas tersebut dengan meraih potensi transaksi bisnis hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Dilansir dari Detik Inet angka yang didapat mencapai lebih dari USD 25,5 juta atau sekitar Rp 382 miliar.
Di mana jumlah tersebut melejit hingga 400% dibandingkan dengan tahun 2019 lalu yang hanya mendapatkan sebesar USD 5 juta atau sekitar Rp 74,8 miliar.
Dan di acara tersebut juga ada sesi khusus bertajuk "Let's Meet" di mana para peserta dan pengunjung bisa saling membuat janji pertemuan untuk memperoleh kolega bisnis dan jaringan. Dan dengan acara tersebut membuat lonjakan hebat dari total rata-rata peserta mendapatkan potensi transaksi bisnis.
Survei dari acara GCA 2023 peserta ketika melaporkan return on investment rata-rata di angka sebesar USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,4 miliar.
(aa)