Foto: Wallpaper Access
Teknologi.id – Berdasarkan penuturan dari
Mcleod dan Schell, kecerdasan buatan merupakan aktivitas penyediaan mesin
seperti komputer yang memiliki kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap
sama cerdasnya dengan manusia.
Itu artinya, AI merupakan sistem
komputer yang dapat melakukan pekerjaan yang umumnya membutuhkan kerja manusia
atau kecerdasan manusia guna menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Sama halnya dengan manusia, AI
merupakan teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan referensi. AI
membutuhkan pengalaman dan data guna kecerdasannya dapat menjadi lebih baik.
Artificial Intelligence merupakan salah
satu cabang dari ilmu komputer yang menekankan untuk penciptaan mesin cerdas
yang bisa berpikir atau berperilaku seperti halnya otak manusia.
AI sendiri merupakan bagian yang
sangat penting dalam sejarah teknologi dan bagian. AI merupakan algoritma
komputer yang diciptakan guna membuat keputusan dan dibuat dengan meniru cara
kerja otak manusia.
Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning dan self-correction. AI harus belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Proses belajar AI juga tidak selalu mengandalkan perintah manusia. AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh manusia.
Baca juga: Manfaat Instagram Sebagai Media Promosi
Hal yang menarik dari AI adalah kemampuannya
melakukan self-correction atau mengoreksi diri sendiri. Hal yang lazim
diungkapkan mengenai AI di antaranya adalah “Jika aku tidak pernah menang, maka
setidaknya aku tidak boleh kalah”.
Perkembangan era digital yang begitu
pesat juga berdampak pada sebagian besar kehidupan, termasuk perilaku konsumen
dalam berbelanja. Kesesuaian produk saat pemakaian menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli produk.
Kendati sudah ada contoh foto
penggunaan produk, tetap dapat mengecoh konsumen, dan seringkali produk yang
dipesan tidak sesuai dengan foto produknya.
Solusi hadir melalui penggunaan AI di
industri e-Commerce, khususnya di bidang fashion, AI dapat membantu konsumen
bereksperimen, dan mencoba produk sebelum mereka membeli produk tersebut.
Konsumen juga bisa memadukan gaya
berpakaian yang cocok. AI akan mengenali gaya pakaian mana yang cocok untuk
para konsumen, sehingga mengambil keputusan pembelian yang lebih cepat.
Berdasarkan penuturan eMarketer, terdapat
lebih dari 100 juta pengguna aktif smartphone di Indonesia pada 2018. Angka ini
akan terus bertambah seiring dengan Pandemi yang melanda, dimana aktivitas yang
dilakukan menggunakan smartphone meningkat drastis.
Oleh karenanya, bukan tak mungkin jika
nanti seluruh kegiatan e-Commerce mulai beradaptasi dengan penggunaan AI yang
bertujuan untuk membantu konsumen dalam menikmati kegiatan konsumsinya lebih
lagi.
Pada akhirnya, AI bertujuan untuk memberikan kemampuan untuk mengolah input dan menjelaskan output pada perangkat lunak. AI akan menyediakan interaksi semirip mungkin dengan manusia menggunakan perangkat lunak dan menawarkan dukungan keputusan untuk tugas tertentu.
(MIM)