Foto: Smartprix
Teknologi.id - iPhone 16 telah menjadi topik hangat di kalangan penggemar smartphone, khususnya bagi para pengguna setia produk Apple. Setiap kali Apple merilis produk baru, antusiasme masyarakat selalu tinggi, tak terkecuali dengan iPhone 16 yang dianggap sebagai salah satu smartphone terbaik di kelasnya.
Namun, satu hal yang selalu menarik perhatian adalah harganya. Banyak orang terkejut dengan harga tinggi yang ditawarkan, namun jarang ada yang benar-benar memahami komponen yang mempengaruhi harga 'asli' dari perangkat ini.
Harga Retail vs Harga Asli iPhone 16
Ketika kita berbicara tentang harga iPhone, yang sering dibahas adalah harga retail atau harga jual resmi yang dipatok oleh Apple di berbagai negara. Sebagai contoh, iPhone 16 Pro Max mungkin dijual di pasaran dengan harga USD 1.119 atau setara dengan 18,5 juta Rupiah, tergantung pada kapasitas penyimpanannya. Namun, harga retail ini jauh lebih tinggi daripada biaya produksi sebenarnya dari ponsel tersebut. Harga 'asli' yang dimaksud di sini merujuk pada "Bill of Materials" atau biaya produksi dan material yang digunakan untuk membuat iPhone 16 Pro Max.
Melansir Apple Insider, Menurut data dari TD Cowen, biaya produksi iPhone 16 Pro Max dengan kapasitas 256GB adalah sekitar USD 485 atau setara dengan 7,5 juta Rupiah. Biaya tersebut mencakup komponen, kemasan, dan proses perakitan. Sebagai perbandingan, iPhone 15 Pro Max memiliki Bill of Materials (BOM) sebesar USD 453 atau setara 7 juta Rupiah. Dengan demikian, BOM iPhone 15 Pro Max lebih murah USD 32, atau sekitar 495 ribu Rupiah, dibanding iPhone 16 Pro Max.
Ini bukan merupakan suatu hal yang mengejutkan, karena iPhone 15 Pro Max sendiri sebelumnya memiliki BOM 15% lebih mahal daripada iPhone 14 Pro Max.
Foto: TD Cowen via Apple Insider
Pada iPhone 16 Pro Max, komponen termahal dimiliki oleh layar dan modul kamera belakang, yang masing-masing seharga USD 80 atau 16% dari total biaya produksi keseluruhan. Kamera juga mengalami kenaikan harga terbesar, dengan peningkatan USD 10 dibandingkan generasi sebelumnya.
RAM dan penyimpanan pada iPhone 16 Pro Max mengalami kenaikan biaya paling signifikan, meskipun kapasitasnya tidak mengalami perubahan. Biaya RAM naik sebesar USD 5 menjadi USD 17, dan penyimpanan juga naik USD 5 menjadi USD 22.
Baca juga: Turun Peminat, Penjualan iPhone 16 Tak Sampai Target, Kenapa?
Sama halnya dengan Bill of Materials (BOM) iPhone 16, layar sebagai komponen termahal berharga USD 65 atau sekitar 16% dari total BOM. Kenaikan biaya terbesar juga berasal dari RAM, yang meningkat dari USD 9 pada iPhone 15 untuk 6GB menjadi USD 17 untuk 8GB pada iPhone 16.
Perubahan signifikan lainnya dalam biaya BOM iPhone 16 mencakup chipset A18 yang berharga USD 45, lebih tinggi dibandingkan A16 yang seharga $35. Selain itu, penambahan fitur Camera Control dan Action Button menambah USD 3 pada biaya untuk komponen sensor.
Secara keseluruhan, Bill of Materials (BOM) senilai USD 485 hanya mencakup 40,4% dari harga jual iPhone 16 Pro Max di Amerika Serikat. Namun, ini tidak berarti bahwa Apple memperoleh margin laba kotor sebesar 59,6% per produk. Apple juga mengeluarkan biaya untuk manufaktur, distribusi, pemasaran, serta keuntungan bagi pengecer dan distributor. Dengan semua faktor ini, tak heran jika harga akhir yang ditawarkan kepada konsumen jauh lebih tinggi daripada biaya produksi awal.
Pengaruh Branding Premium yang Ditawarkan Apple
Sebagai salah satu merek teknologi paling terkenal di dunia, Apple berhasil menciptakan citra sebagai perusahaan premium yang menawarkan produk-produk berkualitas tinggi, mulai dari iPhone, iPad, MacBook, hingga AirPods. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat Apple berani mematok harga tinggi.
Banyak pengguna yang merasa bahwa iPhone bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bagian dari gaya hidup dan simbol status. Ini tentu menjadi salah satu alasan mengapa meskipun harganya tinggi, banyak orang yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli iPhone 16 Pro Max.
Pada akhirnya, harga 'asli' iPhone 16 Pro Max bukan hanya tentang biaya komponen dan produksi, melainkan juga mencakup biaya inovasi, distribusi, dan branding yang ditawarkan Apple. Jadi, meskipun banyak yang terkejut dengan harga retailnya, bagi para penggemar setia, produk ini tetap dianggap sebagai investasi yang berharga.
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)