Be My Eyes Raih Apple Award 2025: AI dan Relawan Ubah Hidup Tunanetra

Algis Akbar . December 08, 2025

Foto: thetechnologiexpress

Teknologi.id - Saat AI semakin melekat dengan kehidupan sehari-hari, dari asisten virtual hingga alat bantu medis, ada aplikasi yang berhasil gabungkan kekuatan teknologi dengan kehangatan manusia. Be My Eyes, aplikasi yang bantu tunanetra "melihat" dunia melalui relawan sukarelawan, baru saja raih penghargaan Apple App Store Award 2025 kategori Cultural Impact. Di era di mana AI sering dikritik karena kurangi interaksi manusiawi, kisah ini tunjukkan bagaimana gabungan AI dan relawan bisa ciptakan dampak nyata bagi jutaan orang, sambil jaga sentuhan emosional yang tak tergantikan.

Pengumuman Penghargaan Apple App Store Award

Foto: apple.com

Apple mengumumkan pemenang App Store Award 2025 pada 4 Desember 2025, dengan Be My Eyes terpilih di kategori Cultural Impact. Penghargaan ini diberikan untuk aplikasi yang dorong pemahaman lebih baik dan interaksi komunitas yang inklusif. Be My Eyes, yang diluncurkan tahun 2015 oleh Hans-Jørgen Weiberg, pengrajin furnitur Denmark yang tunanetra, kini layani hampir 1 juta pengguna tunanetra di lebih dari 160 negara dan 180 bahasa. Aplikasi ini gabungkan relawan sukarelawan dengan fitur AI berbasis GPT-4 untuk bantu tugas sehari-hari, seperti baca label makanan atau cari gerbang bandara. Dengan 9,2 juta relawan global, Be My Eyes jadi salah satu organisasi sukarelawan terbesar di dunia, tangani lebih dari 120.000 panggilan relawan per bulan dan 4 juta sesi AI bulanan.

Fitur Utama dan Integrasi dan Teknologi 

Be My Eyes bekerja dengan mekanisme sederhana: pengguna tunanetra tekan tombol untuk hubungkan kamera ponsel ke relawan sukarelawan melalui video call. Relawan bantu deskripsikan apa yang terlihat, seperti tanggal kedaluwarsa susu atau warna baju. Panggilan rata-rata hanya 3 menit, dengan tingkat keberhasilan 90 persen. Sejak 2022, aplikasi tambah Be My AI, fitur berbasis GPT-4 yang beri deskripsi visual instan tanpa tunggu relawan. Pengguna bisa pilih AI untuk jawaban cepat, atau beralih ke relawan jika butuh klarifikasi. Ini dukung kemandirian, terutama saat relawan tak tersedia. Aplikasi juga punya Service Directory untuk hubungkan langsung ke layanan pelanggan ratusan perusahaan seperti Microsoft, Google, Sony, dan Emirates, plus kolaborasi dengan Meta AI Glasses untuk dukungan visual hands-free. Semua fitur gratis bagi pengguna, didanai melalui "Be My Eyes for Business" dari mitra korporat. Sistem zonasi pastikan relawan berbahasa sesuai pengguna, bikin interaksi lebih nyaman.

Baca juga: Apple Music Replay 2025 Telah Hadir, Apa Saja Yang Baru?

Dampak Sosial dan Konteks Aksesibilitas Teknologi 

Be My Eyes layani 340 juta tunanetra dan low vision global, yang jumlahnya naik karena populasi menua, degenerasi makula, dan diabetes. Aplikasi ini kurangi isolasi dengan panggilan singkat yang cegah depresi dan kesepian. Banyak pengguna pilih relawan untuk kenyamanan emosional, meski AI lebih cepat. Di konteks industri, aplikasi ini tunjukkan bagaimana AI bisa lengkapi, bukan ganti, koneksi manusia. Dengan 16.000 pengguna baru per bulan, Be My Eyes dorong inklusi digital, di mana teknologi tak tinggalkan siapa pun. Di Indonesia, di mana 15 juta tunanetra butuh akses lebih baik, aplikasi seperti ini jadi model untuk kembangkan solusi lokal.

Dalam Liputan6, CEO Mike Buckley sebut, "Setiap hari kami bangun dengan satu pikiran: bagaimana melayani komunitas ini lebih baik lagi." Ia tambahkan, "Banyak pengguna tahu AI bisa jawab cepat, tapi terkadang mereka hanya ingin ngobrol dua menit dengan manusia lain." Relawan sering keluhkan ingin lebih banyak panggilan, tunjukkan antusiasme komunitas. Pengguna berbagi cerita bagaimana aplikasi bantu tugas sederhana jadi mandiri, seperti pilah cucian atau navigasi bandara, ujar mereka pada Inet.detik. Dilansir dari bemyeyes.com, Apple puji aplikasi ini karena dampak nyata, gabungkan teknologi dan koneksi manusia untuk inklusi tanpa hilangkan ikatan interpersonal.

Baca juga: Resmi! Apple Ungkap Daftar 6 Aplikasi Peraih App Store Award Terbaik 2025

Prospek Pengembangan Aplikasi Inklusif 

Be My Eyes tunjukkan masa depan aksesibilitas di mana AI dan relawan saling lengkapi. Dengan terus ekspansi, aplikasi ini janji dunia lebih terhubung dan inklusif, di mana tunanetra tak lagi terisolasi. Saat teknologi maju, inisiatif seperti ini jadi pengingat bahwa inovasi terbaik lahir dari empati manusia.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Share :