PERFY, Aplikasi Digital Peracik Parfum Ciptaan Mahasiswa UI dengan Teknologi GPT-4

Rizaldi Agustiansyah Ahmad . April 03, 2023

Tim Cakrawala, Alvin Filipi (2019), Julieta Himawan (2019), dan Evelyn Velencia Febita (2020). Foto: Humas UI via ANTARA.

Teknologi.id Sekelompok tiga mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) telah mengembangkan aplikasi peracikan parfum digital yang memanfaatkan teknologi dari Natural Language Processing (NLP) dan kecerdasan buatan (AI) generatif GPT-4 . Selain itu, tim ini juga telah berhasil memenangkan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh L'Oréal bertajuk L'Oréal Indonesia Brandstorm 2023.

Kompetisi pada tahun ini, L'Oréal membawakan tema "Crack the New Codes of Beauty". Para inovator muda juga melalui kompetisi ini diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih tentang dunia kecantikan (beauty playground) yang lebih ditekankan terhadap inovasi-inovasi berbasis teknologi, seperti artificial intelligence (AI), augmented reality (AR), virtual reality (VR), game, metaverse, hingga non-fungible token (NFT) yang nantinya akan diimplementasikan ke dalam produk kecantikan.

Pemenang kompetisi kali ini berasal dari program studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (DTE FT UI) yang bisa dikenal juga dengan nama "Tim Cakrawala" dan yang beranggotakan Alvin Filipi (2019), Julieta Himawan (2019), dan Evelyn Velencia Febita (2020). Tim Cakrawala ini dibimbing oleh Dosen Prodi Teknik Biomedik DTE FTUI Dr Eng Mia Rizkinia, ST, MT dan Siti Fauziyah Rahman, ST, MEng, PhD.

Tim ini juga telah mewakili Indonesia sebagai juara nasional dalam kompetisi tahunan L'Oréal Indonesia Brandstorm 2023 dan sedang mempersiapkan diri untuk ke tingkat internasional, mereka juga telah menyisihkan lebih dari 1.600 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Baca Juga: Program Akselerasi Karir PT BANK BRI Bidang IT dan Digital, Simak Syaratnya Disini

Aplikasi Digital Peracik Parfum PERFY

Inovasi aplikasi digital peracikan parfum ini telah diberi nama PERFY atau Personalized Perfumery. Menurut Dr. Mia Rizkinia selaku dosen pembimbing dari Tim Cakrawala menyampaikan bahwa ide ini berawal dari sebuah riset yang menunjukkan bahwa sekitar 85% orang menginginkan aroma yang harum ketika berada di luar ruangan.

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang memiliki lebih dari satu koleksi parfum dengan berbagai macam aroma yang digunakan untuk berbagai acara. Berdasarkan hal tersebut, tim ini mulai dalam mengembangkan sistem formulasi parfum berbasis teknologi digital dilansir dari detikEdu.

Pemanfaatan dan penggunaan dari teknologi kecerdasan buatan (AI) ini juga dapat membantu pengguna untuk menghasilkan aroma atau wewangian yang berbeda tergantung pada preferensi dan kepribadian penggunanya. Teknologi ini juga diimplementasikan ke dalam bentuk alat PERFY dan Aplikasi PERFY.

Cara Kerja dari PERFY

Dilansir dari INDOZONE, Evelyn Velencia Febita selaku salah satu anggota Tim Cakrawala juga menjelaskan bahwa aplikasi PERFY (Personalized Perfumery System) merupakan kombinasi teknologi digital dan formulasi wewangian fisik yang dapat memberikan sistem wewangian yang lengkap kepada penggunanya.

Lebih lanjut, aplikasi PERFY melalui penggunaan teknologi Natural Language Processing (NLP) dan kecerdasan buatan (AI) generatif GPT-4 dapat merekomendasikan wewangian yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, kapan pun dan di mana pun mereka berada. Selain itu, dilengkapi juga dengan 1000-IN-1 Fragrance Mixer yang terhubung melalui Bluetooth, dan mampu mengekstraksi hingga 1.000 jenis aroma dengan produk yang ramah lingkungan.

Untuk memastikan pengguna mendapatkan parfum yang direkomendasikan, mereka perlu melakukan beberapa langkah berikut 

  • Pengguna membuka aplikasi PERFY,
  • Pengguna mengklik Make My Personalized Scent pada tampilan awal, mereka harus menjawab pertanyaan yang diajukan di bagian ini untuk menentukan profil pribadi mereka,
  • Kemudian, pengguna diminta untuk memberikan informasi pribadi mereka secara rinci agar aplikasi PERFY dapat menemukan parfum yang mereka butuhkan,
  • Lalu akan ditampilkan berbagai pilihan aroma atau parfum yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki mode navigasi dengan teknologi Computer Vision (CV) serta mode bebas genggam (hands-free). Disebutkan juga bahwa aplikasi ini ramah bagi penyandang disabilitas, karena bisa diakses dengan sentuhan, suara, ataupun kedipan mata, sehingga memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat tanpa harus menyentuhnya secara fisik.

Baca Juga: GPT-5 Sebentar Lagi Rilis, Apakah Akan Jadi AGI?

Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/3/2023) dilansir dari Kompas.comtim Cakrawala, Evelyn dan teman-temannya, mengungkapkan keterkejutan mereka atas kemenangan ini. "Kami sangat senang dan terharu dengan penghargaan ini. Kami juga berterima kasih kepada L'Oreal yang telah membuat kompetisi ini. Kami belajar banyak dan dapat membangun koneksi serta belajar memecahkan masalah," ujar Evelyn.

(raa)

Share :