Foto: First Post
Teknologi.id – WhatsApp merupakan
aplikasi bertukar pesan terpopuler di dunia saat ini. Tercatat miliaran
pengguna menggunakan WhatsApp hingga saat ini.
Aplikasi bertukar pesan milik
Facebook ini menawarkan fungsionalitas yang efektif dengan berbagai cara dan
fitur untuk berkomunikasi.
Berbagai fitur komunikasi tersebut
salah satunya adalah panggilan grup yang dapat mencakup hingga delapan orang.
Fitur ini terbukti sangat populer selama masa pandemi yang mengharuskan
masyarakat untuk banyak berdiam diri di rumah.
Sebelumnya, saat kita akan melakukan
panggilan grup WhatsApp, partisipan yang tak dapat bergabung di awal tidak akan
dapat terhubung di kemudian nanti. Namun, WhatsApp melakukan pembenahan untuk
menanggulangin hal tersebut.
Pihak WhatsApp sudah menambahkan kemampuan dengan partisipan yang bisa bergabung di percakapan ketika tengah berlangsung.
Baca juga: Cara Pakai Fitur Joinable Call di Grup WhatsApp
Tetapi, menurut Victor Chebyshev
selaku Lead Security Researcher Kaspersky, dari sudut pandang keamanan kemampuan
untuk bergabung dengan panggilan yang sedang berlangsung dapat meningkatkan
risiko penyadapan.
"Secara umum, jika para
penyerang berada di grup WhatsApp, tidak akan sulit bagi mereka untuk terhubung
ke panggilan. Para penyerang hanya harus menunggu sampai sebagian besar peserta
telah bergabung dan kemudian berharap mereka dapat berpartisipasi tanpa
diketahui," ucap Chebyshev dalam keterangan resminya, Jumat 22 Juli.
"Penyerang juga tidak perlu
duduk terlalu lama menunggu panggilan dimulai, karena mereka dapat terhubung
kapan saja," tambahnya.
Chebyshev juga menjelaskan bahwa
anggota grup, terutama admin dapat melacak partisipan dan memastikan bahwa
orang luar tidak bergabung. Selain itu, aplikasi WhatsApp sendiri menjamin
privasi pertukaran data dalam grup dengan menggunakan enkripsi end-to-end.
"Dengan demikian, baik aplikasi
itu sendiri, maupun orang-orang yang mencoba meluncurkan serangan
man-in-the-middle, tidak akan dapat mencegat korespondensi atau panggilan grup,
termasuk panggilan grup," terang Chebyshev.
Sampai sekarang, sebagian besar perangkat
lunak berbahaya berfokus pada penyadapan pesan WhatsApp dan dialog online yang
diarsipkan. Kaspersky sendiri belum menemukan kasus dari penyadapan panggilan
apa pun, terutama panggilan grup.
"Namun demikian, jika perangkat terinfeksi, kemungkinan besar Trojan akan memiliki kemampuan untuk merekam mikrofon dan kamera pada perangkat, sehingga memungkinkan penyerang untuk menguping percakapan apa pun, terlepas dari saluran komunikasi yang digunakan, baik itu instant messenger atau menelepon secara reguler di ponsel," pungkas Chebyshev.
(MIM)