
Teknologi.id – Google kembali menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keamanan produk berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Raksasa teknologi ini resmi meluncurkan program bug bounty khusus untuk AI, yang menargetkan celah keamanan di berbagai produk andalannya, terutama model Google Gemini.
Program ini diumumkan melalui situs Google Bug Hunters pada 6 Oktober 2025.
Google Ajak Peneliti Keamanan Berburu “Kutu” AI di Gemini
Lewat program terbaru ini, Google mengundang para peneliti keamanan dari seluruh dunia untuk menemukan dan melaporkan bug atau “kutu” yang bisa disalahgunakan pada sistem AI-nya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Google dalam memastikan keamanan dan etika penggunaan AI di tengah pesatnya perkembangan teknologi generatif.
Baca juga: 5 Prompt Gemini AI untuk Foto Gabungan Masa Kecil dan Sekarang + Cara Membuatnya
Google menyebut bahwa bug AI mencakup segala bentuk kelemahan atau perilaku abnormal pada model kecerdasan buatan yang bisa menimbulkan risiko serius, seperti pencurian data atau potensi ancaman terhadap keamanan fisik pengguna.
Beberapa contoh bug berisiko tinggi menurut Google antara lain:
-
Eksfiltrasi Data: Saat AI dapat diperintah untuk mengumpulkan data sensitif seperti e-mail pengguna dan mengirimkannya ke pihak lain.
-
Ancaman Keamanan Fisik: Ketika perintah AI secara tidak langsung membuat perangkat pintar, seperti Google Home, membuka kunci pintu rumah tanpa izin.
Struktur Hadiah Program Bug Bounty AI Google
Google membagi kategori bug AI ke dalam tiga tingkat, dengan hadiah yang berbeda berdasarkan tingkat risiko dan produk yang terdampak.
1. Kategori Flagship – Hadiah hingga Rp497 Juta
Kategori tertinggi ini mencakup bug yang ditemukan di produk utama Google, seperti:
-
Google Search
-
Gemini App
-
Gmail, Drive, Docs, Meet, dan produk inti Workspace lainnya
Peneliti yang berhasil menemukan bug pada kategori ini berhak mendapat hadiah hingga US$20.000 (sekitar Rp331 juta).
Jika tingkat risikonya tergolong sangat tinggi, hadiah dapat dilipatgandakan hingga US$30.000 (sekitar Rp497 juta).
2. Kategori Standar – Hadiah hingga Rp248 Juta
Kategori ini meliputi bug AI yang ditemukan pada:
-
AI Studio
-
Jules
-
NotebookLM
-
AppSheet, dan aplikasi Workspace lain.
Hadiah maksimal di kategori ini adalah US$15.000 (sekitar Rp248 juta).
3. Kategori Lainnya
Kategori terakhir mencakup bug AI di luar dua kategori di atas.
Meskipun hadiahnya lebih kecil, Google tetap memberikan penghargaan bagi setiap laporan yang berkontribusi pada peningkatan keamanan AI mereka.
Mengapa Google Fokus pada Keamanan AI?
Langkah Google ini menegaskan bahwa keamanan dan tanggung jawab etis dalam pengembangan AI kini menjadi prioritas utama.
Dengan kemampuan AI yang semakin canggih, potensi penyalahgunaan juga meningkat — mulai dari manipulasi data hingga risiko fisik melalui perangkat pintar.
Melalui program bug bounty ini, Google tidak hanya melibatkan komunitas keamanan global, tetapi juga menunjukkan bahwa pengembangan AI harus berjalan seiring dengan perlindungan data dan keselamatan pengguna.
Baca juga: Viral di Medsos! 20 Prompt Gemini AI untuk Prediksi Wajah Anak di Masa Depan
Kesimpulan
Program Bug Bounty AI Google merupakan langkah strategis untuk memperkuat keamanan ekosistem AI, terutama pada model Google Gemini.
Dengan hadiah hingga Rp497 juta, Google berharap semakin banyak pakar keamanan yang berpartisipasi dalam menemukan celah berbahaya sebelum disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab.
Langkah ini menjadi bukti bahwa masa depan AI yang aman dan etis hanya bisa tercapai dengan kolaborasi antara teknologi, transparansi, dan komunitas keamanan global.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.(ak)