Foto: New Straits Times
Teknologi.id - Unit bisnis on demand service yang menjadi bagian dari GoTo, yaitu Gojek, sedang menguji coba layanan baru yang memungkinkan penggunanya untuk menawarkan biaya perjalanan yang ditempuh dengan mitra pengemudi Gojek. Layanan tersebut dinamakan GoRide Nego.
Steven Halim, Head of Transportation & Logistic Gojek, menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan salah satu langkah yang diterapkan perusahaan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, terutama bagi konsumen yang menginginkan biaya perjalanan yang lebih terjangkau dan di saat yang sama dapat terus menjaga keberlangsungan pendapatan harian mitra pengemudi.
Selain itu, pihaknya optimis dengan hadirnya layanan tersebut dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk menggunakan Gojek, serta dapat memberikan dampak positif bagi para mitra pengemudi dengan meningkatnya jumlah pesanan yang diterima.
Berdasarkan pantauan Teknologi.id pada Selasa (31/10/2023) siang, belum diketahui secara pasti bagaimana skema tarif layanan ini akan diterapkan pada aplikasi Gojek.
Vikrama Dhiman, Senior Vice President Product Management Gojek, layanan GoRide Nego memberikan keleluasaan bagi pengguna maupun mitra pengemudi. Layanan tersebut dirancang agar proses negosiasi berlangsung mudah, sederhana, dan aman. Selain itu, Gojek tetap menyediakan opsi pembayaran non-tunai melalui GoPay. Gojek juga memberikan keleluasaan bagi mitra pengemudi untuk mengaktifkan fitur GoRide Nego di aplikasi driver kapan pun dibutuhkan.
Baca juga: Gojek Bakal Terapkan Biaya Tambahan untuk Pembayaran Non Tunai?
Tanggapan inDrive
Salah satu pesain Gojek, yakni inDrive, telah lebih dulu menerapkan layanan tawar-menawar biaya perjalanan antara penumpang dan mitra pengemudi.
Georgy Malkov, Business Development Manager inDrive, mengatakan bahwa layanan tawar-menawar biaya perjalanan tersebut telah banyak diterapkan di negara lain yang menjadi pesaing inDrive. Dikutip dari Katadata, inDrive telah memiliki pengalaman selama 10 tahun, berbeda dengan para kompetitornya belum memiliki pengalaman untuk menerapkan layanan tersebut.
Selain itu, sejak awal, inDrive telah menerapkan skema tawar-menawar biaya perjalanan. Juga, sewa aplikasi hanya sebesar 10% untuk mitra pengemudinya. Jadi memang sudah dibuat adil, menurut Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive, Roman Ermoshin.
Pro-Kontra GoRide Nego
M. Tesar Sandikapura, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec), mengatakan bahwa kehadiran layanan tersebut justru berpotensi merugikan driver. Dahulu, Gojek hadir sebagai aplikasi ride-hailing yang menyediakan harga yang jelas, bukan tawar-menawar seperti ojek pangkalan. Menurutnya, saat ini mitra pengemudi sudah merasa dirugikan. Dengan hadirnya layanan tersebut, justru menjadi kemunduran bagi Gojek.
Selain itu, Tesar memperkirakan adanya penolakan dari mitra pengemudi yang merasa dirugikan. Sebab, arah dari aktivitas tawar-menawar ini adalah penerimaan harga yang lebih rendah.
Layanan GoRide Nego direncanakan akan hadir di beberapa wilayah operasional yang memiliki potensi. Steven mengatakan bahwa layanan ini akan melengkapi ragam layanan transportasi yang sudah tersedia di aplikasi Gojek.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)