Teknologi.id - Karena dicurigai sebagai alat mata-mata, aplikasi perpesanan saingan WhatsApp buatan Uni Emirat Arab (UEA), ToTok dihapus dari toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store.
Diberitakan oleh The New York Times, berdasarkan hasil investigasi mereka dan informasi dari pejabat pemerintah AS, diketahui ToTok digunakan pemerintah UEA untuk melacak setiap percakapan, pergerakan, hubungan, perjanjian, suara, gambar, hingga lokasi dari para pengguna aplikasi ToTok.
Baca juga: Catat! Xiaomi Mi Note 10 Akan Meluncur di Indonesia Pada Tanggal Ini
Hasil investigasi The New York Times menemukan perusahaan Breej Holding berada dibalik ToTok, sebuah perusahaan yang berhubungan dengan firma kecerdasan siber dan peretasan DarkMatter.
Dark Matter sendiri berisi petugas intelijen UEA, mantan orang-orang National Security Agency dan mantan tentara intelijen Israel.
Saat ini, DarkMatter berada di pengawasan FBI karena dicurigai melakukan aksi kriminal di dunia maya.
Hasil penelusuran badan intelijen AS menunjukkan ToTok juga berkaitan dengan Pax AI, perusahaan penambang data di Abu Dhabi. Kantor Pax AI berada di gedung yang sama dengan badan intelijen UEA, yang juga merupakan lokasi DarkMatter berada.
Langsung dihapus
Temuan The New York Times tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Google dan Apple yang segera menghapus aplikasi ToTok dari Google Play Store dan Apple App Store karena dianggap melanggar aturan.
ToTok melalui keterangan resminya di situs totok.ai pun membenarkan aplikasi mereka saat ini tidak tersedia di Google Play Store dan Apple App Store karena 'masalah teknis'.
Meskipun begitu, layanan ToTok masih dapat beroperasi bagi pengguna lama yang sudah memasang aplikasi ToTok di ponselnya.
Tengah moncer
Sebagai informasi, ToTok baru saja dinobatkan oleh App Annie sebagai aplikasi medsos yang paling banyak diunduh di AS pada pekan lalu. Popularitasnya memang tengah moncer meski baru diperkenalkan beberapa bulan lalu namun sudah diunduh jutaan kali di toko aplikasi Google dan Apple.
Penggunanya pun cukup merata dari Timur Tengah, Eropa, Asia, Afrika, hingga Amerika Utara. Mayoritas penggunanya berasal dari Uni Emirat Arab.
Nah, bagi pengguna yang sudah terlanjur memasang aplikasi ToTok di ponsel masing-masing, disarankan untuk menghapus aplikasi tersebut terlebih dulu hingga ToTok dinyatakan aman untuk kembali digunakan.
(dwk)