
Teknologi.id - OpenAI resmi merilis model AI terbaru, o1-Pro, melalui Application Programming Interface (API) milik perusahaan. Model ini memungkinkan pengembang mengintegrasikannya ke dalam aplikasi atau layanan mereka.
Model ini juga menjadi yang termahal dari OpenAI sejauh ini, dengan harga 150 dolar AS (sekitar Rp 2,4 juta) per satu juta token input dan 600 dolar AS (sekitar Rp 9,8 juta) per satu juta token output.
Dibandingkan versi o1, harga o1-Pro sekitar 10 kali lebih mahal, dan dua kali lipat lebih tinggi dari GPT-4.5. Untuk saat ini, model ini hanya tersedia bagi pengembang tertentu yang telah menggunakan layanan API OpenAI dengan nilai minimal 5 dolar AS (sekitar Rp 82.364).
Baca juga: Programmer Asal Indonesia Ini Berhasil Menjebol Enkripsi Ransomware Akira
AI dengan penalaran lebih canggih dan akurat
Model o1-Pro merupakan versi lebih canggih dari o1 yang dirilis pada September 2024, dengan kemampuan penalaran lebih unggul dibanding model AI biasa seperti GPT-4.
Model ini dirancang untuk memberikan respons lebih akurat dengan mempertimbangkan lebih banyak faktor sebelum menjawab.
Menurut OpenAI, o1-Pro menggunakan lebih banyak daya komputasi dibanding versi standar, sehingga mampu menghasilkan respons yang lebih baik dan konsisten.
Spesifikasinya tetap mirip dengan o1, termasuk jendela konteks 200.000 token, token output hingga 100.000, dan batas pengetahuan sampai 30 September 2023.
Selain itu, o1-Pro mendukung input gambar serta function calling, yang memungkinkannya terhubung ke sumber data eksternal dan menghasilkan output terstruktur, seperti dalam format tertentu.
Baca juga: Benarkah ChatGPT juga Bisa Stres? Ini Penjelasannya
Sepadan dengan harganya
Meskipun harganya tinggi, OpenAI mengklaim bahwa biaya tersebut sepadan dengan peningkatan yang ditawarkan oleh o1-Pro.
Juru bicara OpenAI menyebut model ini menggunakan lebih banyak daya komputasi untuk berpikir lebih gigih dan memberikan solusi lebih baik bagi masalah kompleks.
Sebelum dirilis untuk pengembang melalui API, o1-Pro sudah tersedia bagi pengguna ChatGPT Pro sejak Desember 2024.
Namun, beberapa pengguna menilai perbedaannya dengan versi o1 tidak terlalu signifikan, terutama karena model ini masih kesulitan dalam tugas seperti menyelesaikan teka-teki Sudoku.
Pengujian internal OpenAI juga hanya menunjukkan sedikit peningkatan, khususnya dalam coding dan soal matematika.
Meski begitu, o1-Pro tetap lebih andal dibanding pendahulunya. Selain itu, OpenAI saat ini juga tengah mengembangkan model AI yang lebih canggih, o3, meskipun belum diumumkan jadwal rilisnya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(AAA)