Cerita Buatan AI Belum Bisa Menandingi Karya Manusia, Kenapa?

Adellia Irmanda Azzahra . November 20, 2024

Foto: rawpixel.com

Teknologi.id - Di era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu alat utama dalam menghasil berbagai konten, termasuk cerita.


Meskipun AI mampu menghasilkan narasi dengan cepat dan dalam jumlah besar, banyak orang merasa bahwa cerita buatan AI tidak dapat menandingi kedalaman dan kekayaan yang ditemukan dalam karya manusia.


Meskipun AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan meniru pola-pola tertentu, ia masih kesulitan dalam menciptakan karya yang benar-benar mampu menyentuh emosi dan menggugah perasaan pembacanya. Mengapa demikian?


Perbandingan antara Cerita AI dan Cerita Manusia


Penelitian terbaru mengenai keterampilan naratif kecerdasan buatan mengungkapkan bahwa cerita yang dihasilkan oleh versi terbaru ChatGPT hampir memiliki kualitas yang setara dengan cerita yang ditulis oleh penulis manusia.


AI dapat menghasilkan narasi dengan elemen-elemen penting, seperti karakter yang jelas, pengembangan plot yang logis, dan koherensi, yang semuanya berperan penting dalam kualitas cerita.


Penelitian terbaru mengenai cerita yang dihasilkan oleh AI ini dilakukan oleh Haoran Chu dan Sixiao Liu, dalam artikel jurnal bertajuk "Can AI Tell Good Stories? Narrative transportation and persuasion with ChatGPT" yang dipublikasikan dalam Journal of Communication, September 2024.


Chu dan Liu mengeksplorasi apakah AI bisa bercerita dengan baik dan apakah cerita yang dihasilkan AI dapat memikat serta memengaruhi audiens, layaknya cerita yang ditulis oleh manusia.


Mereka memrogram AI untuk membuat berbagai jenis cerita, mulai dari kisah fiksi pendek hingga narasi yang lebih kompleks. Selanjutnya, mereka menganalisis bagaimana cerita-cerita tersebut memengaruhi audiens secara emosional dan intelektual.

Baca juga: Chatbot Gemini AI Perintahkan Seorang Siswa untuk Mati


Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun AI dapat mengikuti elemen dasar dalam penceritaan, seperti pengembangan karakter, konflik, dan resolusi, cerita yang dihasilkan sering kali kekurangan kedalaman pengalaman dan emosi manusia yang membuat cerita terasa lebih hidup.


"AI pandai menulis sesuatu yang konsisten, logis, dan koheren. Namun, ia masih kurang mampu menulis cerita yang menarik dibandingkan dengan manusia," ungkap Haoran Chu, yang merupakan seorang profesor hubungan masyarakat di University of Florida.


Lebih lanjut, Chu dan Liu tidak hanya ingin mengetahui apakah AI bisa bercerita dengan baik, tetapi juga mengetahui apakah cerita yang dihasilkan oleh AI bisa memengaruhi keyakinan dan perilaku pembaca dengan cara yang sama seperti cerita yang ditulis manusia, terutama dalam membentuk opini, menumbuhkan rasa empati, atau menginspirasi tindakan.


Para partisipan dalam penelitian ini membaca cerita yang dibuat oleh manusia dan AI, tanpa mengetahui siapa yang menulisnya.


Hasil menunjukkan bahwa cerita AI hanya dapat sedikit memengaruhi opini dan emosi pembaca. Cerita yang ditulis oleh manusia masih memiliki dampak yang lebih kuat dan tahan lama, terutama untuk topik yang lebih rumit atau emosional.


Cerita yang dihasilkan oleh AI sering kali kurang memiliki kedalaman emosional, karena AI tidak memiliki pengalaman pribadi dan tidak memiliki pemahaman tentang emosi manusia.


Chu dan Liu juga membandingkan kemampuan storytelling AI dengan manusia untuk melihat kelebihan dan kekurangannya. Mereka ingin memahami pada aspek apa saja kemampuan menulis AI kalah dibandingkan dengan kreativitas manusia.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun bisa menulis cerita dengan alur yang jelas, AI sering kali kesulitan dalam menyelipkan aspek-aspek, seperti ironi, humor, atau empati.


Sebaliknya, pencerita manusia dapat menarik pengalaman pribadi dan emosi untuk membuat cerita yang lebih membekas di hati.

Baca juga: Gara-gara ChatGPT, Perusahaan Bimbel Online Ini Bangkrut


Ciri-ciri Tulisan yang Dihasilkan oleh AI


Untuk memahami bagaimana tulisan yang dihasilkan oleh AI, penting untuk mengenali beberapa ciri khas yang membedakannya dari tulisan manusia. Berikut merupakan ciri-ciri tulisan yang dihasilkan oleh AI, dikutip dari Surfer, Rabu (20/11).


  • Menggunakan kata, frasa, dan ide yang repetitif
  • Struktur kalimat yang tidak bervariasi, serta terasa kaku dan kering
  • Terlalu sering menggunakan kata-kata yang spesifik
  • Tidak pandai menggunakan bahasa informal, ungkapan, dan slang
  • Menyajikan informasi tanpa mencantumkan sumber yang akurat
  • Menggunakan kata-kata pelengkap yang tidak bermakna
  • Jarang menyampaikan empati atau humor


Baca berita dan artikel yang lain di Google News.


(aia)

Share :