Foto: techinasia.com
Teknologi.id - DeepSeek, salah satu model AI canggih buatan China yang mampu menganalisis dan menjawab berbagai pertanyaan dengan akurasi tinggi, kini menghadapi penolakan di beberapa negara.
Setelah menjadi perhatian dunia pada Januari 2025 kemarin, DeepSeek semakin mendapat sorotan karena kemampuannya yang canggih layaknya ChatGPT. Namun, dibalik popularitasnya, beberapa negara justru mengambil langkah tegas dengan melarang dan menolak akses ke AI tersebut.
Teknologi AI ini dianggap berisiko, baik dari segi keamanan data, regulasi, hingga potensi penyalahgunaan.
Lantas, negara apa saja yang melarang warganya untuk menggunakan DeepSeek?
Baca juga: Bos ChatGPT Akui Kesalahan dan Berencana Mencontoh Langkah DeepSeek
1. Amerika Serikat
Setelah saham-saham di bursa AS turun drastis akibat kemunculan DeepSeek, Amerika Serikat melarang tegas penggunaan AI ini di negaranya.
Menurut laporan The Wall Street Journal pada hari kamis (6/2/2025), anggota parlemen AS berencana untuk mendeklarasikan rancangan undang-undang untuk memblokir DeepSeek.
Bahkan, badan antariksa AS atau yang sering kita kenal dengan NASA juga telah memblokir DeepSeek dari sistemnya.
AS mencurigai bahwa AI ini berpotensi mengumpulkan data sensitif pengguna dan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah China untuk kepentingan intelijen.
2. Italia
Italia mengambil langkah tegas dengan memblokir DeepSeek karena isu perlindungan data pribadi. Tindakan ini dilakukan melalui perintah Otoritas Perlindungan Data mereka. Garante, pada 30 Januari lalu.
Pemerintah Italia khawatir DeepSeek dapat mengakses dan menyimpan informasi sensitif yang bisa disalahgunakan.
3. Korea Selatan
Sebagai negara dengan perkembangan teknologi yang pesat, Korea Selatan tetap waspada terhadap teknologi AI buatan China ini. DeepSeek dilarang karena dianggap memiliki potensi risiko terhadap data pengguna.
Pemerintah juga mempertimbangkan aspek regulasi yang belum jelas mengenai bagaimana AI ini mengelola dan menyimpan informasi.
Sejumlah kementrian dan lembaga instansi pemerintah Korea Selatan pun memblokir penggunaan DeepSeek di seluruh perangkatnya.
4. Taiwan
Negara yang tidak diakui eksistensinya oleh China ini juga melarang keras penggunaan DeepSeek. Taiwan menolak penggunaan DeepSeek dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional.
Mereka khawatir AI ini dapat menjadi alat pengumpulan data yang dapat digunakan untuk kepentingan geopolitik.
Pada hari Senin (3/2/2025), Taiwan melarang seluruh departemen pemerintah untuk menggunakan DeepSeek.
5. India
Dikutip dari Times of India, pemerintah pusat India melarang karyawannya menggunakan perangkat maupun aplikasi AI seperti DeepSeek dan ChatGPT pada komputer serta perangkat kantor.
Hal ini mereka lakukan karena khawatir akan adanya risiko ancaman terhadap kerahasiaan data dan dokumen pemerintah.
Baca juga: DeepSeek Diblokir Pemerintah Italia, Ini Penyebabnya
6. Australia
Australia menjadi negara terbaru yang melarang penggunaan DeepSeek. Keputusan ini dikatakan oleh sekretaris Departemen Dalam Negeri pada hari Selasa (4/2/2025).
Alasan utamanya adalah kekhawatiran terhadap keamanan siber dan perlindungan data. Kini, negara tersebut telah memblokir akses DeepSeek di semua perangkat pemerintah.
DeepSeek mungkin menjadi salah satu AI canggih yang menarik perhatian dunia, tetapi kehadirannya juga memicu kekhawatiran di beberapa negara.
Keputusan larangan ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian terhadap AI asing, terutama yang berasal dari negara dengan kebijakan teknologi yang berbeda.
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(AAA)
Tinggalkan Komentar