Foto: Los Angeles Times
Teknologi.id – Masyarakat Ukraina secara massif terlibat aktif untuk mendukung militer negaranya menahan gempuran dari Rusia. Salah satu cara yang dilakukan masyarakat Ukraina adalah dengan meracik bom molotov bermodal botol alkohol, untuk menyerang tank-tank Rusia.
Pembuatan molotov dilakukan warga Ibu Kota Kiev dan Kota Dnipro, yang saat ini menjadi daerah titik pertempuran sengit antara militer Ukraina dan Rusia.
Jurnalis foto di lapangan berhasil mengabadikan aktivitas relawan bawah tanah mencampur bensin dan polisterine ke dalam botol-botol bekas minuman alkohol.
Memang secara militer, Ukraina kalah jauh dari Rusia. Namun hingga hari ke-4 operasi militer Kremlin, kota-kota strategis di Ukraina tak kunjung berhasil diduduki tentara Rusia. Padahal, banyak pengamat mengatakan bahwa target Vladimir Putin adalah tentaranya berhasil menduduki Ibu Kota Kiev dalam dua hari operasi militer.
Menjelang akhir pekan lalu, pemerintah Ukraina juga mengajak masyarakat melakukan perang semesta mempertahankan tanah air mereka.
Banyak warga yang ingin menjadi relawan dipersilakan mengambil senapan di markas komando tiap kota, dengan syarat menunjukkan paspor. Sebagian lagi, memakai taktik lain untuk melawan balik menggunakan molotov.
Brewery in Lviv temporarily halts beer bottling to make Molotov cocktails.
“Pravda Brewery” joins in civilian resistance after Ukraine’s Defense Ministry called on Ukrainians to make Molotov cocktails to resist Russian forces. pic.twitter.com/F56DEEkEiZ
Baca juga: Ukraina-Rusia Berunding untuk Damai, Invasi akan Berakhir?
Foto: Los Angeles Times
Pemerintah Ukraina juga sadar akan pentingnya peran rakyat melawan dengan segala cara, sehingga akun-akun resmi negara di aplikasi Telegram membagikan resep pembuatan bom molotov.
Salah satu perusahaan bir di Kota Kiev juga menyambut rencana tersebut dengan tangan terbuka. Bahkan, manajemen pabrik mengatakan mereka telah menghentikan produksi bir untuk sementara waktu, demi menyuplai pasokan bahan baku bom molotov untuk warga Ukraina.
Foto: Los Angeles Times
Kemampuan Ukraina mempertahankan negaranya dari hantaman serbuan darat, laut, maupun udara Rusia membuat reputasi Presiden Volodymyr Zelenskyy meroket.
Media internasional menjuluki Zelenskyy, mantan komedian tenar di industri televisi Ukraina, berhasil menunjukkan kepemimpinan yang brilian dengan mengobarkan semangat rakyatnya, di tengah risiko dibunuh militer Rusia.
Tekanan pada Rusia juga terus menguat, karena berbagai negara Eropa mengikuti langkah Inggris dan Amerika menjatuhkan sanksi ekonomi kepada perbankan Rusia.
Swiss, negara yang selama ini rutin bersikap netral dalam konflik internasional, mengumumkan rencana turut membekukan aset-aset petinggi Kremlin guna mencegah peperangan yang berlangsung.
Berbagai tekanan itu membuat potensi gencatan senjata semakin menguat. Presiden Zelenskyy mengumumkan pada Senin 28 Februari 2022 pagi waktu setempat, delegasi Ukraina akan bertemu wakil Rusia di dekat perbatasan Belarusia membahas kemungkinan gencatan senjata “tanpa syarat apapun”.
Tawaran dialog dari Rusia sebelumnya ditolak oleh Zelenskyy, karena Rusia dia anggap mematok berbagai prasyarat mustahil, termasuk agar dia mundur dari bangku presiden Ukraina.
(MIM)
Tinggalkan Komentar