Foto: Tangkapan layar Data Antigen yang bocor (breached.to)
Teknologi.id - Baru kemarin, kita menerima kabar buruk bahwa 1,3 miliar data registrasi kartu SIM prabayar dan pascabayar telah diretas dan diperjualbelikan di situs breached.to, kali ini giliran 23 juta data tes antigen warga Indonesia juga ikut dibobol hacker.
23 juta data tes antigen warga Indonesia diklaim oleh peretas yang diambil dari Kementerian Kesehatan dan diunggah pada 28 Agustus 2022. Akun bernama Kaguya ini memposting sebuah file sebesar 11 GB di situs breached.to.
Dalam keterangannya, data ini berisi nama dan ID pasien, NIK, akun eHAC, tanggal lahir, alamat KTP, rumah sakit, hasil lab, tanggal tes, dan nomor telepon. Peretas ini juga memberikan beberapa sampel data yang menunjukkan keterangan pasien dengan informasi yang cukup lengkap.
Vendor in hackers forum has added Indonesian Antigen Data From Kemkes 23M for sale. They claims to have 11GB data including patient address, name, DOB, age, phone, etc.#databreach #darkweb #deepweb #cyberrisk pic.twitter.com/3JaYF9YWNo
“Vendor di forum hacker telah menambahkan 23 juta data Antigen Indonesia dari Kemkes untuk dijual,” tulis sebuah akun pengoleksi data @FalconFeedsio di Twitter, Rabu, (31/08).
Sebelumnya, data e-HAC juga pernah mengalami kebocoran pada tahun 2021, total 1,3 juta data dari aplikasi eHAC versi lama.
Baca juga : Inilah Kendaraan yang Boleh Isi BBM Pertalite, Termasuk Toyota Avanza
Tidak diketahui apakah 23 juta data ini berasal dari kebocoran data sebelumnya, tetapi mengingat jumlah data yang besar, ini harus menjadi perhatian pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan.
Karena data yang terdapat dalam file tersebut berisi informasi pribadi yang cukup lengkap. Jika data tersebut valid, data ini dapat membahayakan para korban kebocoran data.
Sebelum kasus peretasan dan kebocoran data tes Antigen oleh Kementerian Kesehatan, terdapat dua lembaga yang telah diretas. Lembaga tersebut adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mengalami kebocoran data pribadi karyawannya. Sementara itu, data registrasi nomor HP yang dikumpulkan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) juga bocor baru-baru ini.
(aka)
Tinggalkan Komentar