Mengalami Bug, Google+ Pengaruhi 52,5 Juta Orang Pengguna

Zhahra Sahira . December 11, 2018
Teknologi.id - Diberitakan bahwa Google sepertinya akan menutup jaringan sosial Google+ lebih cepat dari yang direncanakan. Setelah ditemukannya bug kedua yang mengungkap jutaan informasi pribadi pelanggan kepada pengembang software tersebut. Dalam posting blognya perusahaan mengatakan 52,5 juta orang terkena dampak bug dalam pembaruan perangkat bulan November. Bug terbaru memungkinkan pengembang aplikasi mengakses informasi profil yang tidak ditandai publik. Bug sendiri merupakan suatu cacat desain pada perangkat keras atau perangkat lunak yang mengakibatkan terjadinya galat pada peralatan atau program sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Itu umumnya ditemukan pada perangkat lunak, bukan perangkat keras. Pengembang aplikasi secara tidak sengaja memiliki akses ke data ini selama enam hari. Google mengatakan telah mendeteksi masalah selama pengujian reguler, dan memperbaikinya dalam waktu 1 minggu penemuan. Google+ diluncurkan pada 28 Juni 2011 dengan sistem undangan untuk diuji coba. Penggunanya sendiri, diizinkan untuk mengundang teman di atas 18 tahun, untuk membuat akun.

Kejadian Serupa

Google berbicara mengenai bug serupa pada bulan Oktober. Pada saat itu, perusahaan mengatakan "menemukan dan segera menambal" bug pada Maret 2018. Bug tersebut berpotensi memungkinkan pengembang untuk mengakses data profil yang tidak umum, termasuk nama pengguna, alamat email, pekerjaan dan usia. Bug dilaporkan telah mempengaruhi sebanyak 500.000 akun. Sebanyak itukah? Perusahaan mengatakan tidak ada pihak ketiga yang mengkompromikan sistemnya, dan Google belum menemukan pengembang bukti telah menyalahgunakan informasi tersebut atau akan menyadarinya. Dengan kedua masalah privasi yang memalukan dalam dua bulan, Google+ akan ditutup pada April 2019. Dua bulan lalu, sementara mereka mengatakan berencana untuk menutup Google+ pada bulan Agustus. Kemudian, akses API untuk pengembang akan dimatikan dalam 90 hari ke depan. Pada hari Senin, perusahaan menegaskan kembali bahwa Google+ memiliki penggunaan yang rendah dan mengakui ada tantangan signifikan dengan "mempertahankan produk yang sukses". (ZS)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar