AC Personal Dalam Wujud Wearable

Adi Arriansyah . October 02, 2017
Foto: The Business Journals
Ketika melakukan aktivitas sehari-hari di negara tropis seperti Indonesia, ada dua kondisi kurang nyaman yang harus dihadapi. Yaitu udara panas dan lembab. Biasanya orang-orang mengandalkan AC atau air conditioner untuk menyejukkan udara. Tetapi tidak semua tempat memiliki AC. Selain itu, ketika terus menerus berada di ruang ber-AC juga tidak baik bagi kesehatan. Peneliti MIT memiliki solusi inovatif untuk mengatasi hal tersebut. Bukan mengandalkan cara konvensional seperti air conditioning, tim Embr Labs memiliki cara yang unik. Yaitu mendinginkan atau menghangatkan badan dari ‘dalam’. Sebuah perangkat wearable yang diberi nama Embr Wave memiliki fungsi sebagai thermostat pribadi. Penampilan perangkat ini dirancang seperti smartband yang digunakan pada pergelangan tangan. Ketika pengguna merasa gerah dan kedinginan, hanya tinggal mengaktifkan perangkat dan menyesuaikan temperatur dengan menekan satu tombol pada modul utama. Tubuh pun akan merasa sejuk atau bertambah hangat. Ukuran yang dimiliki modul tersebut adalah 50 x 32 x 13 mm dengan berat 85 gram. Embr Labs menuturkan bahwa temperatur itu memiliki sifat personal, jadi setiap orang memiliki suhu nyamannya sendiri. Contohnya, 24 derajat celcius mungkin cukup sejuk bagi negara tropis, tetapi bagi penduduk negara yang beriklim dingin seperti Kanada, 20 derajat celcius merupakan suhu ruang paling ideal. Embr Wave memperkenankan pengguna untuk menentukan temperatur ternyaman bagi dirinya sendiri. Sederhananya, ketika Embr Wave bekerja memberikan sensasi seperti pengguna memegang teh hangat saat dingin atau menggunakan kaus kaki saat kepanasan. Modul perangkat ini memiliki plat pendingin pada bagian bawah yang menyentuh kulit, hal tersebut dapat bekerja efisien. Ketika diaktifkan perangkat mengirimkan gelombang temperatur yang diinginkan dengan cepat. Hal tersebut membuat pengaruh sistem saraf tubuh pengguna akan segera merasa nyaman. Pada mode ‘pemanas’, plat akan menjaga suhu kulit supaya hangat. Lalu di mode ‘penyejuk’, suhu panas akan dibuang lewat heat sink aluminium pada bagian atas modul. Embr Wave menyediakan 16 level temperatur, dari pilihan Very Cold hingga Very Warm, lalu developer mempersilakan pengguna mengenakan modulnya di atas lengan seperti jam tangan, atau dekat nadi. Daya tahan baterai built-in-nya dapat menjaga perangkat aktif selama dua sampai tiga hari (atau 25–50 sesi pemakaian). Sumber: Dirangkum dari dailysocial.id
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar