Teknologi.id - Beberapa hari belakangan di berbagai media sosial mendadak heboh dengan kehadiran sebuah aplikasi nyentrik bernama Raqib Atid.
Terinspirasi dari malaikat dalam ajaran agama Islam, yakni Raqib dan Atid yang masing-masing memiliki tugas untuk mencatat amal perbuatan baik dan buruk manusia, aplikasi ini pun menerapkan fitur serupa untuk mencatat amal baik dan buruk harian penggunanya di smartphone.
Namun di tengah kabar viralnya aplikasi tersebut, mendadak aplikasi Raqib Atid menghilang dari toko aplikasi Google Play Store. Apa yang terjadi?
Baca juga: Viral! Aplikasi 'Raqib Atid', Pencatat Amal Baik dan Buruk Harianmu
Ternyata hilangnya aplikasi Raqib Atid adalah kehendak dari sang pencipta aplikasi, Mahmud Fauzi, yang sengaja menarik keberadaannya dari Play Store untuk sementara waktu.
Fauzi menjelaskan penarikan tersebut karena banyaknya respon negatif dari masyarakat terkait penggunaan nama Raqib Atid pada aplikasinya.
“Aplikasinya sudah saya tarik dari Play Store karena banyak kesalahpahaman masyarakat, banyak komentar negatif dan cenderung kasar, serta email yang saya dapat cenderung kasar dan negatif,” ujar Mahmud Fauzi, dikutip dari KompasTekno, Senin (11/5/2020).
Pemilihan nama
Terkait latar belakang pemilihan nama aplikasinya, Fauzi mengatakan dirinya meyakini sebagaimana penjelasan para ulama, bahwa Raqib dan Atid sebenarnya bukanlah nama malaikat, melainkan sifat pada malaikat yang mencatat amalan tersebut.
“Karena fungsi app ini cenderung mempunyai tujuan yang sama maka saya namakan dengan nama tersebut,” tuturnya.
Baca juga: 1,2 Juta Data Pengguna Bhinneka.com Dijual di Forum Hacker
Fauzi yang saat ini merupakan mahasiswa Teknik Fisika di salah satu perguruan tinggi negeri tersebut membuat aplikasi Raqib Atid hanya dalam waktu tiga hari menggunakan Android Studio.
Pembuatan aplikasi Raqib Atid ini berawal dari pemikirannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik ketika momen Ramadhan tiba. Salah satunya yakni dengan introspeksi dan muhasabah diri menggunakan catatan amal yang dilakukan sehari-hari.
“Mencatat perilaku tersebut bisa di otak kita masing-masing atau dengan alat bantu misal aplikasi yang saya buat,” kata Fauzi.
Disinggung mengenai kapan aplikasi tersebut kembali diluncurkan, Fauzi menyebut akan terlebih dahulu fokus untuk studinya. Ia juga mengungkapkan akan menyempurnakan aplikasinya dan menggunakan nama lain agar tidak lagi menimbulkan kontroversi.
"Mungkin nanti setelah ujian semester selesai, Jumat (15/5/2020) depan mungkin," ungkap Fauzi.
(dwk)
Tinggalkan Komentar