Foto: PlayStation.blog Teknologi.id - Kali ini Sony Interactive Entertainment, cabang Sony yang mengelola konsol PlayStation yang populer, menghentikan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras di Rusia karena hubungan negara tersebut ke Ukraina. Pembicara Sony Interactive Entertainment, Joe Taraborrelli mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Verge, “Sony Interactive Entertainment (SIE) bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina,” “Kami telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, peluncuran Gran Turismo 7, dan pengoperasian PlayStation Store di Rusia.” tambahnya. Taraborrelli juga mengatakan bahwa Sony telah mengumumkan sumbangan $ 2 juta kepada Komisaris Tinggi PBB untuk para pengungsi dan Lembaga Sosial Masyarakat Save the Children untuk mendukung mereka yang terkena dampak perang.
BACA JUGA: Cara Upload Video IG Story di Android Agar Semulus iPhone
Berita lain datang dari Bungie, yang sedang dalam proses kepemilikan oleh Sony, dalam akun twitter nya, Bungie mengatakan “Bungie berdiri bersama rakyat Ukraina dan semua orang yang terkena dampak perang yang sedang berlangsung. Mulai hari ini, kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk menangguhkan semua penjualan dan perdagangan Destiny 2 di Rusia dan Belarusia.” Hal ini menjelaskan bahwa mereka berupaya untuk menangguhkan semua penjualan dan distribusi Destiny 2 di Rusia dan Belarusia. Para pemain di negara tersebut dapat terus mengakses konten yang sudah dibeli atau mengunduh versi gratis, tetapi pembelian baru ditangguhkan untuk saat ini. Sony Interactive Entertainment merupakan salah satu perusahaan yang mengikuti gerakan ini. Perusahaan lain termasuk Activision Blizzard, Epic Games, EA, CD Projekt Red, Ubisoft, dan Take-Two juga turut menghentikan penjualan mereka guna menghukum perbuatan Rusia terhadap Ukraina. Selain itu, pesaing ketat nya, Xbox Microsoft juga telah menghentikan semua penjualan baru produk dan layanan Microsoft di negara tersebut. Karena sistem pembayaran yang terhalang, Nintendo juga telah menempatkan eShop Rusia dalam mode perbaikan karena prosesor pembayarannya menghentikan pemrosesan rubel, serta menunda peluncuran Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp dari tanggal peluncuran 8 April yang dijadwalkan sebelumnya karena peristiwa perang dunia.
(FY)
Tinggalkan Komentar